Sukses

Kenali Bahaya Jamur Enoki yang Mengandung Bakteri Listeria

Jamur enoki sudah tak asing bagi pecinta hidangan Korea atau Jepang. Pasalnya, jamur ini menjadi wajib hadir dalam setiap hidangan shabu karena rasanya yang enak dan bentuknya yang menggiurkan.

Liputan6.com, Jakarta Jamur enoki sudah tak asing bagi pencinta hidangan Korea atau Jepang. Jamur ini menjadi toping wajib dalam setiap hidangan shabu karena rasanya yang enak dan bentuknya yang menggiurkan.

Namun, Maret lalu jamur enoki disebut menyebabkan terjadinya empat kematian dan 31 pasien harus menjalani rawat inap. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan enoki mengandung bakteri Listeria, seperti dilansir dari CNN.

Listeria monocytogenes dapat menyebabkan infeksi serius pada anak-anak, orang tua atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala awal jika mengonsumsi enoki yang mengandung bakteri ini, akan ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala parah, kekakuan, mual, sakit perut dan diare.

Pada kasus yang parah dapat menyebabkan leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, hingga kejang-kejang. Bakteri ini juga sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran, prematur, dan kematian pada bayi.

CDC melakukan investigasi terkait penyebaran awal bakteri ini. Ditemukan bahwa jamur-jamur enoki tersebut dijual oleh beberapa perusahaan seperti H&C Food Inc., Guan's Mushroom Co, dan Sun Hong Foods Inc. pada 23 November 2016 hingga 13 Desember 2019. Mereka mendapat pasokan dari perusahaan asal Korea bernama Green Co Ltd. 

Pada April 2020, Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS telah memperingatkan beberapa perusahaan untuk tidak mengimpor jamur dari perusahaan Korea tersebut.

Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan juga menemukan listeria pada jamur enoki yang diproduksi oleh dua perusahaan di negeri tersebut.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Datang Walau Telah Lama Konsumsi

Di AS, 36 pasien akibat listeria ada di 17 negara bagian. Dua kematian terjadi di California, dan ada satu kematian masing-masing di Hawaii dan di New Jersey. Ada juga enam kasus yang melibatkan wanita hamil yang mengakibatkan dua keguguran.

"Sejak saat itu, jamur harus melewati masa simpannya dan tidak untuk diperjualbelikan lagi dan wabah harus berakhir secepatnya," kata CDC.

Jika seseorang memiliki jamur enoki di dapur mereka, agensi mengatakan penting untuk mencuci dan membersihkan permukaan dan wadah yang mungkin bersentuhan dengan jamur. Bakteri listeria dapat bertahan hidup dalam suhu dingin dan juga dapat menyebar ke permukaan dan makanan lainnya.

Gejala listeriosis akibat listeria bisa tidak langsung muncul. Pada banyak kasus keluhan muncul satu hingga empat minggu setelah seseorang makan makanan yang terkontaminasi bakteri listeria. Beberapa orang bahkan telah melaporkan gejala 70 hari setelah mereka terpapar bakteri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.