Sukses

Hasil Donasi ASN Jabar Tanggulangi COVID-19 Capai Rp11 Miliar

Tidak ada paksaan atau pemotongan gaji dalam kegiatan bertajuk ASN Jabar Peduli COVID-19.

Liputan6.com, Bandung Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) turut berperan serta dalam penanggulangan COVID-19 dengan berbagai cara. Mulai dari mengumpulkan dana secara sukarela sampai mengedukasi masyarakat soal SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur, dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dudi S Abdurachim mengatakan, hingga kini, donasi dari ASN Jabar mencapai Rp11 miliar.

"Sekitar Rp9 miliar sudah kami sumbangkan ke gugus tugas provinsi. Sisanya, kami tunggu sampai akhir bulan Juli, nanti akan kita sumbangkan ke gugus tugas dan masuk ke kas daerah," kata Dudi dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Kamis, 11 Juni 2020.

Dudi menyatakan, tidak ada paksaan atau pemotongan gaji dalam kegiatan bertajuk ASN Jabar Peduli COVID-19 itu. Menurut Dudi, ASN Jabar tergerak untuk membantu sesama yang terdampak COVID-19, sekaligus berkontribusi mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi.

Teknisnya sebut Dudi, gaji dan tunjangan ASN langsung masuk ke rekening masing-masing. Jika mereka hendak berdonasi ucap Dudi, dapat mengirim ke rekening yang telah diumumkan. Donasi dari ASN Jabar melalui gugus tugas juga membantu biaya operasional kecamatan dalam melaksanakan program dapur umum.

"Untuk lebih dari 600 kecamatan. Dan setiap kecamatan mendapatkan Rp1 juta untuk biaya operasional dapur umum," ungkap Dudi.

Dudi mengatakan, pihaknya sudah menurunkan 100 ASN ke 27 kabupaten dan kota untuk memperbaiki saluran data dan informasi sebagai upaya membarui dan mendukung PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar).

Data yang diperbaiki berkaitan dengan segala hal tentang COVID-19 tutur Dodi, terutama yang berkaitan dengan peta persebaran COVID-19 di daerah-daerah.

"Data informasi ini diolah oleh PIKOBAR untuk membantu divisi-divisi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja," ujar Dudi.

Semua divisi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja berdasarkan data. Dengan data yang komprehensif, keputusan yang diambil akan tetap sasaran dan penanggulangan berjalan optimal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi Masyarakat Soal COVID-19

Dalam mengedukasi masyarakat soal COVID-19 misalnya, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 harus mengetahui informasi penting apa yang belum diketahui masyarakat, apakah mencuci tangan dengan benar atau bagaimana social distancing. Jika data itu terangkum, proses edukasi bisa efektif dan efisien.

"Selama ini aplikasi (PIKOBAR) sudah ada, namun pengisian data terhambat. ASN yang diturunkan, selain bertugas mencari data, mereka juga akan melakukan asistensi kepada rekan-rekan pemerintah kabupaten dan kota untuk membarui data-data yang berkaitan COVID-19," ungkap Dudi.

Sebelum bertugas, 100 ASN terpilih menjalani rapid diagnostic test (RDT) dan mendapat pembekalan dari Atlas Medical Pioneer (AMP) Fakultas Kedokteran Unpad terkait protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Hal itu dilakukan untuk menekan risiko terpapar COVID-19.

Diakui Dudi ASN yang mendapat tugas ke kabupaten dan kota akan menghadapi risiko tinggi. Maka pembekalan soal pencegahan COVID-19 ke seluruh ASN harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan memastikan mereka pergi dengan keadaan sehat.

Solidaritas sosial yang kuat dan semangat gotong royong dari ASN Jabar turut berkontribusi pada penanganan COVID-19, baik dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Dudi mengajak ASN Jabar untuk terus berperan serta menangani COVID-19 dengan kompetensi yang dimiliki.

"Ada banyak cara yang bisa lakukan untuk membantu percepatan penanganan COVID-19. Kalau kita punya uang, kita bisa menyumbang. Kalau kita punya pengetahuan, kita mengedukasi masyarakat soal COVID-19. Kita dapat membantu percepatan penanganan COVID-19 dengan kompetensi kita," tukas Dudi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini