Sukses

4 Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari Saat Puasa Ramadan

Agar terhindar dari kondisi yang merugikan saat puasa Ramadan, berikut empat kebiasaan makan yang perlu dihindari,

Liputan6.com, Jakarta Ramadan tak ubahnya lari marathon, tak makan dan minum di siang hari bisa dikatakan sebagai bagian yang mudah dilakukan. Namun, ada faktor lain seperti fokus, disiplin, dan mengelola waktu serta energi yang membantu Anda memenangkan perlombaan, untuk hal ini, mampu menyelesaikan puasa hingga akhir Ramadan.

Selama masa latihan marathon, apa yang Anda konsumsi dan bagaimana Anda mengonsumsinya bisa membuat perlombaan semakin sulit atau justru malah membuat Anda jadi yang terdepan saat berkompetisi.

Dengan kata lain, kebiasaan makan Anda selepas waktu berbuka puasa bisa membantu Anda meraih manfaat puasa Ramadan atau malah berujung pada kemalasan dan kondisi tidak sehat yang mencegah seseorang memaksimalkan ibadah mereka di bulan Ramadan.

Agar terhindar dari kondisi yang merugikan saat puasa Ramadan, berikut empat kebiasaan makan yang perlu dihindari, melansir laman Muslimmatters.org:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Buka puasa dengan makanan berminyak

Gorengan memang sangat menggoda ketika waktu berbuka tiba. Di Indonesia, merupakan hal yang umum ditemui berbuka puasa dengan menu bakwan, tahu isi, atau martabak telur. Entah kenapa gorengan jadi terasa lebih nikmat saat puasa. Namun, sebenarnya hal itu kurang baik bagi kesehatan.

Mengonsumsi makanan berminyak ketika perut kosong bisa berujung pada gangguan pencernaan seperti kram perut dan kembung. Hal itu biasanya membuat seseorang kemudian melewatkan salat tarawih.

Meski demikian, keinginan untuk mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan bukan sepenuhnya salah Anda. Para peneliti menggunakan pindai fungsional MRI menemukan bahwa, tubuh fokus berusaha mendapatkan asupan makanan berkalori tinggi ketika dalam kondisi perut kosong. Hal itu bertujuan untuk membuat kadar gula darah kembali normal. Itu sebabnya ketika Anda lapar, Anda akan bersedia amakan apa pun, terutama makanan tinggi lemak.

Untuk mengatasinya, sebaiknya mengikuti sunnah Nabi, berbuka puasa dengan segelas air dan beberapa butir kurma. Kurma efektif meningkatkan gula darah secara cepat karena mudah diserap tubuh. Ini menjadi cara alternatif yang lebih sehat dibandingkan makan gorengan untuk menormalkan gula darah.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan. Makan buah ketika perut kosong sangat baik dalam mendetoks sistem pencernaan dan meningkatkan energi dibandingkan mengonsumsi buah setelah makan besar.

3 dari 5 halaman

2. Makan terlalu cepat

Ketika puasa Ramadan, waktu berbuka dan sahur memang terasa singkat. Anda harus membagi waktu antara memenuhi asupan makanan dengan melakukan ibadah salat. Meski demikian, penting untuk tidak terburu-buru makan. Duduk dan nikmati makanan Anda. Otak memerlukan sekitar 15-20 menit untuk menerima sinyal kenyang. Ini artinya jika Anda makan lebih cepat dari waktu tersebut, Anda akan cenderung makan berlebih.

Sebuah studi di Jepang menemukan, makan terlalu cepat dikaitkan dengan berat badan berlebih. Selain itu, makan terlalu cepat akan membuat rasa tidak nyaman setelahnya.

4 dari 5 halaman

3. Tidak minum air secara cukup

Masih ada di antara kita yang tidak minum cukup air meski bukan di bulan Ramadan. Dan sempitnya waktu berbuka dan sahur membuat seseorang semakin kekurangan asupan cairan sehingga mengalami dehidrasi.

Penting untuk menjaga asupan cairan dengan cukup minum air selama Ramadan. Tak minum cukup air akan berisiko dehidrasi, konstipasi, serta masalah pencernaan lainnya.

Mengombinasikan minum air dengan buah-buahan yang mengandung banyak air serta makanan seperti sup bisa dilakukan. Hindari minum minuman dengan kandungan tinggi gula atau berkafein karena akan mengganggu penyerapan cairan.

5 dari 5 halaman

4. Melewatkan sahur

Beberapa orang melewatkan sahur dengan alasan itu akan membuat mereka merasa lebih lapar setelahnya. Sementara sebagian lainnya melewatkan sahur dan lebih memilih tidur. Makan sahur memang bersifat sunnah, jadi Anda bisa memilih makan sahur atau melewatkannya. Tapi ketika memilih untuk melewatkan makan sahur, artinya Anda juga melewatkan banyak manfaat.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa makan makanan sehat di permulaan hari akan mendatangkan manfaat sehat bagi fisik dan mental sehingga membuat mood baik sepanjang hari.

Juga, ketika Anda melewatkan makan sahur, Anda akan kekurangan asupan serat, vitamin, serta mineral yang penting agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Karenanya disarankan untuk tidak melewatkan sahur dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini