Sukses

3 Jenis Obat yang Sedang Diujikan untuk Mengatasi Infeksi Virus Corona

Liputan6.com, Jakarta Para dokter di China berpacu dengan waktu menemukan pengobatan yang efektif untuk mengatasi infeksi virus corona. Laporan terbaru meneyebut, mereka melakukan uji coba dengan obat yang biasa digunakan untuk menangani kasus HIV, Ebola, dan Malaria.

Saat ini, salah satu obat yang digunakan untuk mengobati pasien COVID-19 adalah kombinasi antiretroviral ritonavir dan lopinavir dengan merk dagang Kaletra. Lopinavir dan ritonavir merupakan obat antiretroviral yang biasa dipakai oleh pasien HIV.

Kombinasi obat itu tampaknya mempu mencegah enzim protease mengizinkan virus corona matang dan berkembang biak, tulis laporan ilmiah. Namun peneliti juga menggarisbawahi bahwa studi ini masih dalam tahap awal.

Selain meneliti lopinavir dan ritonavir, peneliti juga menguji obat lain, remdesivir yang diproduksi oleh Gilead Sciences. Remdesivir adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi Ebola. Uji coba pada hewan menunjukkan, kembang biak strain coronavirus lain, termasuk MERS bisa dicegh dengan remdesivir.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Obat Malaria Chloroquine

Studi yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health mengungkap, remdesivir bisa mencegah penularan virus corona pada kera dan meningkatkan daya tahan tubuh ketika mereka telah terinfeksi.

Melansir laman New York Post, obat ketiga yang diuji untuk mengatasi virus corona baru adalah chloroquine yang biasa digunakan untuk mengobati pasien malaria. Obat ini tengah diteliti kemampuannya dalam mencegah virus menginfeksi sel-sel tubuh.

Chloroquine Phospate telah digunakan selama lebih dari 70 tahun untuk mengobati malaria. Kepala China National center for Biotechnology Development di bawah Kementerian Sains dan Teknologi China Sun Yanrong mengatakan, obat ini lolos skrining di antara ribuan obat lain yang akan diujikan untuk mengatasi infeksi virus corona.

Sun menjelaskan, chloroquine telah menjalani uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing dan Provinsi Guangdong serta Provinsi Hunan. Hasilnya cukup efektif. Pasien-pasien yang mendapat chloroquine menunjukkan kondisi paru yang lebih baik. Demikian pula dengan hasil tes nucleic acidnya. Pasien yang meminum obat ini lebih cepat pulih dari infeksi virus corona, mengutip laman Xinhuanet.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.