Sukses

Tak Hanya Pneumonia, Bandara Soetta Waspadai Masuknya Penyakit Lain

Tak hanya pneumonia dari Tiongkok, Bandara Soekarno-Hatta juga waspadai masuknya beberapa penyakit seperti Ebola dan MERS

Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya koronavirus penyebab pneumonia di Tiongkok yang mendapatkan pengawasan ketat. Beberapa penyakit lain yang rentan diakui juga diwaspadai masuk ke Indonesia.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf mengatakan, beberapa pesawat yang mendarat dari beberapa negara terdeteksi penyakit juga mendapatkan pengawasan ketat.

"Yang pertama penyakit MERS koronavirus, itu penerbangan dari Timur Tengah seperti Arab Saudi dan sekitarnya," kata Anas di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, ditulis Selasa (21/1/2020).

Anas mengatakan, MERS rentan menular pada mereka yang berangkat ke Timur Tengah untuk melaksanakan ibadah Umroh. Sehingga, kondisi ini mendapatkan pengawasan ketat dari pemerintah.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ebola dan Polio

Penyakit kedua yang diawasi adalah Ebola. Anas mengatakan, infeksi tersebut berasal dari negara-negara Afrika. "Sekarang ada penerbangan dari Ethiopia ke Jakarta. Itu kami awasi."

Anas mengatakan, beberapa penerbangan yang berasal dari Afrika dan transit di beberapa negara juga diawasi oleh pihak bandara untuk mencegah masuknya Ebola.

Dalam pemaparannya, Anas mengatakan, Badan Kesehatan Dunia belum mencabut status waspada Ebola dari Afrika.

"Ketiga adalah polio," kata Anas. Dia mengungkapkan, penyakit tersebut relatif sulit ditemukan. "Karena dia tidak menular dengan mudah. Beda dengan MERS atau Ebola yang cepat dan mudah menular."

Setidaknya, ada tiga negara yang mendapatkan pengawasan polio yaitu Filipina, Malaysia, dan Myanmar.

"Jadi penyakit-penyakit inilah yang kita awasi di pintu masuk negara oleh teman-teman KKP seluruh Indonesia, terutama kami di Soekarno-Hatta," kata Anas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.