Sukses

4 Cara Orangtua Dorong Anak Miliki Hubungan Pertemanan

Ada beberapa anak yang butuh dukungan orang dewasa ketika ingin menjalin hubungan pertemanan.

Liputan6.com, Jakarta Biasanya anak-anak sangat mudah untuk mendapatkan teman bermain. Namun, ada beberapa anak yang membutuhkan bantuan orang dewasa saat bermain

Sebagai orang tua, berikut ini merupakan cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak-anak Anda membangun suatu hubungan pertemanan:

1. "Aku tidak punya siapa-siapa untuk diajak bermain."

Seperti yang dilansir dari Parents, menurut psikolog klinis, Carol Baicker-McKee, Ph.D., beberapa anak khawatir bahwa mereka akan ditolak saat bergabung dengan anak-anak lain. Sebagai orangtua, Anda dapat meyakinkan anak Anda bahwa orang dewasa sekalipun gugup ketika mendekati orang yang belum terlalu kenal.

Ajari mereka untuk berdiri di dekat sekelompok anak-anak dan saksikan apa yang sedang mereka lakukan. Kemudian latih anak-anak Anda untuk bergabung dengan mereka sambil berkata, "Bisakah aku ikut bermain?"

Sampaikan juga ke anak untuk tersenyum dan melakukan kontak mata dengan teman-teman barunya. Cara ini cenderung membuat mudah diterima. 

2. "Dia selalu memberitahuku apa yang harus aku lakukan."

Beberapa anak adalah pemimpin sementara yang lain adalah pengikut. Mayoritas adalah pengikut.

Bila anak termasuk pengikut, dorong anak Anda akan membela dirinya sendiri dan mengungkapkan keberaniannya. 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Child Development menemukan bahwa anak perempuan usia 3 sampai 5 tahun cenderung lebih suka bermain satu lawan satu. Sementara, anak laki-laki pada usia yang sama cenderung lebih suka bermain berkelompok.

Ketika anak Anda bermain dengan dua anak atau lebih, cobalah mengarahkannya ke dalam kegiatan kelompok, seperti permainan petak umpet. Seringkali hal itu mengarah ke waktu bermain yang lebih alami dan harmonis.

4. "Dia tidak pernah ingin memainkan apa yang ingin saya mainkan."

Anak-anak bisa sangat mementingkan diri sendiri. Mereka terpaku dengan apa yang mereka inginkan pada saat tertentu yang mengakibatkan sulit bernegosiasi dan menyelesaikan masalah.

Memberikan anak-anak Anda kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri merupakan hal bijak. Jika mereka tak dapat menyelesaikannya, minta mereka untuk bertukar pikiran mengenai cara menyelesaikan perselisihan mereka.

Anda dapat juga memberikan pilihan kepada anak-anak, seperti "Bagaimana kalau memainkan permainan yang diinginkan Danny selama 10 menit dan kemudian memainkan permainan yang diinginkan Brian?"

Jika upaya tersebut juga gagal, mintalah anak-anak Anda untuk mengambil jeda bermain mintalah kepada anak Anda untuk bermain di area terpisah selama beberapa waktu.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.