Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Ikat Titik Gigitan, Cara Atasi Gigitan Ular Berbisa?

Dalam pesan berantai salah satunya disebutkan cara menangani gigitan ular berbisa dengan mengikat titik tersebut kencang-kencang.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah ramainya pemberitaan mengenai temuan ular kobra di kawasan pemukiman, muncul pesan berantai tentang cara penanganannya.

Dalam pesan berantai salah satunya disebutkan cara menangani gigitan ular berbisa dengan mengikat titik tersebut kencang-kencang. Benarkah cara tersebut?

Berikut pesan broadcast tersebut:

Info utk waspada

Untuk wilayah Tangsel (Bintaro, Ciputat, Depok, BSD dan sekitarnya) lagi BANYAK ULAR.Tips seputar cara pencegahan sbb :1. SABU (Serum Anti Bisa Ular) terdekat komplek:

- Rs.Eka,Serpong

- Rs. Suyoto, Veteran

- Rs. Fatmawati

- Rs. Dr. Cipto M

Dan Semua RSUD

2. Agar warga persiapkan keset IJUK pada pintu masuk utama juga samping. Ada di Acehardware atau pasar Ciputat, pasar Jombang.Ular takut dengan IJUK bukan garam.

3. Taburkan KARBOL-OBAT PEL SEREH pada setiap LUBANG SALURAN AIR bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring, dll) dan luar rumah (drainase) tersedia di pasar Modern.

4. Pasang TALI IJUK (ada di toko bangunan yang biasa dipakai sbg pengikat bambu dan anggrek) di sepanjang Tembok Pembatas dengan warga sebelah komplek.

5. Bila ketemu dengan ular lebih baik diam jangan bergerak sampai menjauhi kita lalu ambil ember, ditutup dan tekan dengan benda yang berat.

6. Bila *terkena gigitan berbisa, ikat segera bagian atas dr titik gigitan tsb sekencangnya/ Ikatan tidak boleh kencang, tapi cukup utk memperlambat aliran bisa dalam darah. Jika diikat kencang khawatir akan menimbulkan pembengkakan atau bahkan matinya aliran darah dan menimbulkan necrosis. Usahakan jangan panik... Sambil mencari RS terdekat.Dan bila memungkinkan, tempelkan isi dr batang pohon pisang muda (ares)

7. POTONG semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas dengan warga sebelah komplek dan yang MENEMPEL pada tembok rumah masing masing agar tidak sbg PENGHANTAR atau JALUR masuk ular.

8. BUANG atau SINGKIRKAN semua sisa barang apapun khususnya luar rumah agar tidak menjadi tempat pemberhentian ular.

9. Periksa kembali bawah TABUNG GAS 12 kg, karenq dari pengalaman pawang, bisa bersembunyi dibawanyaANGKAT dan periksa sebelum dibeli

10. Bila BISA' TERKENA MATA JANGAN DIKUCEK. Rendam Mata dalam air sambil DIKEDIP-KEDIPKAN berulang selama 1 jam*

11. TUTUP SEMUA LUBANG DRAINASE atau.SALURAN LAINNYA dengan kawat nyamuk dan atau ijuk

Ular bertelur sebanyak 9-15 butir.Setahun bisa sampai 3x bertelur.Telurnya tidak akan menetas bila sudah tersentuh tangan Ular mencari makan pada sore-malam hari.

Semoga kita senantiasa didalam perlindunganNya.

Yayasan Sioux Ular Indonesia mengucapkan ikut Bela Sungkawa atas meninggalnya Pak Satpam di Cluster Gading Serpong karena gigitan ular beberapa hari lalu saat bertugas.

Beberapa hal yg kami analisa dari kejadian ini adalah :

1. Korban tidak paham spesies ular, menganggap itu gak berbahaya, ular Bungarus candidus (weling) ini memang mulai aktif di senja hingga malam hari untuk mencari makan. Salah satu ciri khas ular berbisa tinggi adalah nocturnal.

2. Korban berusaha pegang tanpa alat, sehingga jarinya kegigit. Statement tiba - tiba di berita kronologis itu memang menujukkan karakter si ular yg melakukan gerakan patah patah dan mengejutkan. Korban berusaha pegang kepala saat si ular diam, padahal dia sedang siap2 menyerang dan bertahan.Mengamati teknik pak satpam memegang kepala di video yg viral ini menunjukan korban belum pernah mendapatkan pelatihan yg benar ttg teknik handling ular bungarus. Beda spesies, beda teknik handling nya.

3. Luka di sedot oleh korban, hal yg justru mempercepat fase lokal menjadi fase sistemik yg mematikan.

4. Korban merasa hanya gatal, krn ini venom neurotoxcyn tidak langsung merasa sakit kalo kena gigit. Tapi Venom nya lgsg serang saraf termasuk mematikan fungsi jantung.

5. Cek RS sekitar tidak menemukan yg ready stock serum anti bisa ular. Sehingga terlambat penanganan medisnya. Saran mulai saat ini Warga cluster/kompleks/ siapa pun perlu mendata RS terdekat ready stock SABU (Serum Anti Bisa Ular). Dan atau akses lgsg ke biofarma bandung.

Hal yang perlu dipahami tentang Ular ini :

1. Ular Bungarus candidus ini memang masih banyak di alam dan di lingkungan rumah karena ular ini merupaka predator alami ular lain.

2. Tanpa ular weling / welang, akan ada ledakan populasi ular spesies lain di ekosistem.

3. Memahami karakter sifat dan teknik handling yg benar perlu dilakukan.

Semoga tidak adalagi korban gigitan ular karena salah menerapkan teknik handling/ menangkapnya. Amin..

Salam Ular Indonesia

Yayasan Sioux Ular Indonesia IG ular_indonesiaWA 08176800446

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cek Fakta

Liputan6.com pun menanyakan perihal broadcast yang beredar di banyak grup WhatsApp kompleks dan kantor ini ke Yayasan Sioux Ular Indonesia. Rupanya, broadcast tersebut tidak sepenuhnya benar dituliskan oleh yayasan tersebut.

"Postingannya salah itu. Yang resmi dari kami dari tengah ke bawah yakni mulai dari "Yayasan Sioux Ular Indonesia mengucapkan ikut Bela Sungkawa'," kata Aji Rachmat Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia dalam pesan singkat yang diterima pada Kamis (12/12/2019).

Menurut Aji, pesan tersebut bukan baru-baru ini ramai beredar di grup WhatsApp. Melainkan sudah beredar sejak Agustus lalu.

 

3 dari 3 halaman

Review dari Yayasan Sioux Ular Indonesia

Yayasan Sioux Ular Indonesia pun melakukan review terhadap pesan yang beredar tersebut. Berikut keterangan mereka:

"Terdapat informasi yang dibagikan (share) seperti di bawah ini. Tidak ditemukan siapa penyusunnya). Setelah kami pelajari, Ada bebeapa hal yang akan kami (Yayasan Sioux Ular Indonesia) review dan evaluasi merunut abjadnya. Review yang tercetak miring.

Info utk waspada

Untuk wilayah Tangsel (Bintaro, Ciputat, Depok, BSD dan sekitarnya) lagi BANYAK ULAR.

Review: ini ada di semua wilayah, gak cuma di tempat tertentu.

Tips seputar cara pencegahan sbb :

1. SABU (Serum Anti Bisa Ular) terdekat komplek:

- Rs.Eka ,Serpong

- Rs. Suyoto, Veteran

- Rs. Fatmawati

- Rs. Dr. Cipto M

Dan Semua RSUD

Review :Ketersediaan SABU selalu bergerak dinamis. Sebaiknya berlatih penanganan pertama dgn imobilisasi dibanding mencari stok SABU.

2. Agar warga persiapkan keset IJUK pada pintu masuk utama juga samping. Ada di Acehardware atau pasar Ciputat, pasar Jombang.Ular takut dengan IJUK bukan garam.

Review : Ular tidak takut Ijuk, pemasangan karpet ijuk dan tali ijuk tidak mempengaruhi aktifitas ular. (Review dari Sioux berdasarkan pengalaman dan percobaan)

3. Taburkan KARBOL-OBAT PEL SEREH pada setiap LUBANG SALURAN AIR bagian dalam (kamar mandi, tempat cuci piring, dll) dan luar rumah (drainase) tersedia di pasar Modern.

Review : bau menyengat yg alami maupun kimia memang tidak disenangi ular, namun membuang zat kimia berlebihan di lubang2 menjadikan ular akan berpindah ke gudang/kamar/ruangan yang jarang digunakan tetapi banyak tikus. Ular tidak bersarang, dia nomaden mengikuti bau mangsanya.

4. Pasang TALI IJUK (ada di toko bangunan yang biasa dipakai sbg pengikat bambu dan anggrek) di sepanjang Tembok Pembatas dengan warga sebelah komplek.

Review : ular tidak takut tali ijuk, jadi percuma dipasang

5. Bila ketemu dengan ular lebih baik diam jangan bergerak sampai menjauhi kita lalu ambil ember, ditutup dan tekan dengan benda yang berat.

Review : teknik menangani ular harus dipelajari dan dilatih oleh orang yang paham karakter ular. Tidak semua ular dapat diatasi dengen tutup ember.

6. Bila *terkena gigitan berbisa, ikat segera bagian atas dr titik gigitan tsb sekencangnya/ Ikatan tidak boleh kencang, tapi cukup utk memperlambat aliran bisa dalam darah. Jika diikat kencang khawatir akan menimbulkan pembengkakan atau bahkan matinya aliran darah dan menimbulkan necrosis. Usahakan jangan panik... Sambil mencari RS terdekat.Dan bila memungkinkan, tempelkan isi dr batang pohon pisang muda (ares)*

Review :ini tindakan salah dan berbahaya. Torniket dan ikat di lengan tidak boleh digunakan untuk penanganan gigitan. Penggunaaan getah tanaman juga salah. Yang benar adalah teknik imobilisasi sistem pembidaian seperti patah tulang.

7. POTONG semua dahan pepohonan yang sudah melewati tembok pembatas dengan warga sebelah komplek dan yang MENEMPEL pada tembok rumah masing masing agar tidak sbg PENGHANTAR atau JALUR masuk ular.

Review : betul, tapi ada banyak ular yg terestrial atau hidup di tanah. Dia tidak naik pohon untuk berpindah.

8. BUANG atau SINGKIRKAN semua sisa barang apapun khususnya luar rumah agar tidak menjadi tempat pemberhentian ular.

Review : Betul

9. Periksa kembali bawah TABUNG GAS 12 kg, karenq dari pengalaman pawang, bisa bersembunyi dibawanyaANGKAT dan periksa sebelum dibeli

Review : Betul, tetapi ular selalu berpindah.

10. Bila BISA' TERKENA MATA JANGAN DIKUCEK. Rendam Mata dalam air sambil DIKEDIP-KEDIPKAN berulang selama 1 jam*

Review : Salah. Penanganan semburan kobra (hanya kobra yang nyembur) adalah dengan teknik irigasi di mata dgn 5-7 liter air bersih. Tidak direndam dan jangan dikucek/gosok. Lalu bawa ke instalasi medis

11. TUTUP SEMUA LUBANG DRAINASE atau.SALURAN LAINNYA dengan kawat nyamuk dan atau ijuk

review : kawat nyamuk betul, ijuk tidak ada manfaatnya

Ular bertelur sebanyak 9-15 butir.Setahun bisa sampai 3x bertelur.Telurnya tidak akan menetas bila sudah tersentuh tangan

Review : tergantung spesiesnya, ada yang 30-50 butir. Tidak semua ular berbahaya.

Ular mencari makan pada sore-malam hari.

Review : ada ular yang mencari makan siang dan ada yang malam. Ada juga yang siang malam

Review dilakukan Tim Yayasan Sioux Ular Indonesia Hari Sabtu, 24 Agustus pukul 19.30 WIB

 

Salam Ular Indonesia

IG ular_indonesia

WA 08176800446

 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.