Sukses

Manusia Prasejarah Pikat Pasangan Lewat Senyuman

Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Milan mengungkap, manusia purba mengembangkan senyum sebagai cara untuk menarik perhatian lawan jenis yang kurang agresif.

Liputan6.com, Jakarta Sejak dahulu senyuman rupanya telah digunakan sebagai salah satu cara memikat lawan jenis. Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Milan mengungkap, manusia purba mengembangkan senyum sebagai cara untuk menarik perhatian lawan jenis yang kurang agresif.

Para peneliti itu mengklaim, manusia yang bersifat baik bisa terlihat melalui ekspresi wajah mereka, seperti senyum. Hal itu juga menjadi faktor kunci dalam evolusi manusia.

Para peneliti fokus mempelajari sampel genetik dari manusia Neanderthal. Studi menunjukkan, mutasi gen kemungkinan besar telah menggiring manusia pada calon pasangan yang kurang agresif. Hal itu juga akan berujung pada pasangan yang lebih penurut.

Biasanya kondisi tersebut digunakan untuk mendeskripsikan proses hewan liar yang tengah beradaptasi hidup bersama manusia tanpa pembiakan selektif langsung, melansir laman New York Post.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gen BAZ1B

Data genetik yang dikumpulkan dari sel punca manusia diambil dari dua manusia Neanderthal dan satu Denisovan. Kedua kelompok manusia prasejarah itu hidup dalam kurun waktu yang sama, sekitar 130 ribu hingga 40 ribu tahun lalu. Bahkan ada bukti yang menunjukkan mereka ada perkawinan campur antara mereka.

Gen yang diteliti secara spesifik adalah BAZ1B yang disebut-sebut sangat berpengaruh terhadap ekspresi wajah manusia. Gen tersebut juga memungkinkan mata anjing begitu ekspresif, membedakannya dari serigala.

Mutasi gen BAZ1B dikaitkan dengan bagian otak yang mengontrol ekspresi wajah yang tidak ditemukan pada sampel manusia Neandertal dan Denisovan.

Meski demikan, pola perkembangbiakan tertentu dari beberapa Neanderthal mengarah pada gen BAZ1B dan mungkin saja berkontribusi terhadap perkembangan ekspresi wajah Homo sapiens secara berbeda.

Para peneliti menyimpulkan, manusia memilih pasangan dengan ekspresi wajah yang menyiratkan pesan, "Aku mungkin tak akan membunuhmu," dibandingkan nenek moyang mereka. Hal itu kemudian mengarah pada mutasi gen yang menyolok pada Homo sapiens. Studi ini dimuat dalam Science Advances.

Sejak lama muncul dugaan, manusia mengembangkan ekspresi senyum untuk memperluas jangkauan mereka dalam memilih pasangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.