Sukses

Menko PMK: Bimbingan Pranikah, Solusi Atasi Kemiskinan dan Stunting

Bimbingan pranikah bisa jadi solusi mengatasi kemiskinan dan stunting.

Liputan6.com, Jakarta Bimbingan pranikah dinilai bisa menjadi solusi atasi kemiskinan dan stunting. Upaya ini demi mendukung lahirnya generasi emas yang berdaya saing sebagaimana visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni membangun Indonesia maju yang didukung oleh sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, isu bimbingan pranikah berkaitan dengan lahirnya generasi emas. Ini karena generasi emas yang berada di dalam rumah tangga bila dirawat dengan baik, kelak menjadi generasi unggul yang berdaya saing.

"Dari data per Maret 2019, jumlah keluarga di Indonesia sebesar 57.116.000 keluarga. Dari total itu, 9,4 persen (hampir 10 juta keluarga) masuk kategori keluarga miskin atau sangat miskin. Ini belum ditambah dengan keluarga yang hampir miskin sebesar 16,85 persen," tutur Muhadjir sesuai keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (25/11/2019).

Menurut Muhadjir, Indonesia tidak mungkin menjadi negara yang maju bila jumlah keluarga yang miskin masih 9,4 persen ditambah 16,85 persen keluarga hampir miskin. Dari kelompok keluarga miskin ini muncul berbagai macam penyakit baik, yang berujung pada stunting. Kemudian bagaimana bimbingan pranikah memberikan pengetahuan soal perawatan agar anak tidak stunting.

"Persentase stunting tahun 2019, yakni 27,67 persen. Angkatan kerja kita saat ini, menurut Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas sebesar 54 persen tenaga kerja. Nah, itu termasuk tenaga kerja yang pernah stunting," jelas Muhadjir.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelatihan Bimbingan Pranikah

Mengenai bimbingan pranikah, tujuannya membenahi calon pengantin sejak awal, sebelum yang bersangkutan berkeluarga. Calon pengantin baru bakal diberikan materi meliputi perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, dan masalah ekonomi keluarga. 

"Kita tidak mungkin menjadi bangsa yang maju bila 27,67 persen balita mengalami stunting, Karena ini persoalan mendasar, maka harus kita tangan. Inilah yang melatarbelakangi, kenapa bimbingan pranikah menjadi sangat penting," Muhadjir menambahkan.

Bagi calon pengantin yang akan menikah dan belum bekerja, mereka bisa mengambil pelatihan pranikah. Dananya bisa diambil dari kartu Pra Kerja. 

Selain itu, pasangan yang ingin membuka usaha dan belum ada dana, akan diberikan akses fasilitas pendanaan. Upaya ini menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.