Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Disfungsi Seksual Wanita Lebih Kompleks dari Pria, Kenapa?

Permasalahan disfungsi seksual wanita lebih kompleks daripada pria.

Liputan6.com, Jakarta Disfungsi seksual yang dialami wanita lebih cenderung kompleks dibanding pria. Jika pria mengalami masalah dengan hasrat seks turun dan gangguan ereksi, maka wanita bermasalah dalam kurangnya minat seks, hubungan seksual yang menyakitkan, serta kesulitan mencapai klimaks

Pengobatan disfungsi seksual pada wanita juga tak seperti pria. Pria bisa saja diobati dengan viagra untuk membangkitkan kembali ereksi, sedangkan wanita memerlukan penanganan lebih rinci.

"Sampai saat ini belum ada obat untuk mengobati hasrat seks rendah pada wanita," jelas Konsultan Pengobatan Seksual St Mary's Hospital, David Goldmeier, dilansir dari Refinery29, Kamis (8/8/2019).

"Dengan tidak adanya obat untuk mengobati masalah seksual mereka, banyak wanita beralih ke dokter atau klinik kesehatan seksual."

Salah satu penanganan disfungsi seksual wanita menggunakan terapi psikologis. Terapi ini menjadi andalan wanita untuk mengobati hasrat seks rendah dan masalah seksual lainnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Disfungsi Seksual Wanita

Berdasarkan data Natsal terbaru, kurangnya minat dalam seks atau libido rendah (34 persen), kesulitan mencapai orgasme (16 persen), vagina yang tidak nyaman atau kering (13 persen), dan kurangnya kenikmatan seksual (12 persen) adalah masalah yang paling umum dialami wanita di kamar tidur.

Lebih dari seperlima wanita (22,4 persen) mengalami dua atau lebih dari gejala disfungsi seksual tersebut.

Seks yang menyakitkan karena kondisi vaginismus, endometriosis, dan lichen sclerosus (gangguan kulit kronis yang sering menyerang daerah genital dan anus), dan perubahan hormon juga merupakan masalah disfungsi seksual bagi 7,5 persen wanita.

Konsultan ginekolog Leila Frodsham menyampaikan, wanita yang melahirkan dalam waktu enam bulan dan yang mengalami perimenopause sangat rentan terhadap hubungan seks yang menyakitkan. Ini karena berkurangnya kadar estrogen.

Oleh karena itu, perlu mencari dan menemukan penobatan terbaik agar wanita bisa terlayani dengan baik saat mengalami disfungsi seksual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.