Pria Ini Meninggal Usai Ombak Menghantam Lehernya

Ombak Tinggi — Ilustrasi ombak (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pria 37 tahun asal Amerika Serikat, Lee Dingle, meninggal dunia usai ombak menghantam lehernya. Saat itu ia bermain dengan ketiga anaknya di tepi Pantai North Carolina.

Gara-gara hantaman ombak tersebut, tenggorokkan pria 37 tahun itu sangat membengkak sampai-sampai otaknya kekurangan oksigen terlalu lama seperti dilansir Prevention, Sabtu (27/7/2019).

"Gelombang kuat menghantam tepat ke kepalanya dan membantingnya ke pasir dan mematahkan lehernya," tulis Shannon Dingle, istri Lee di Instagram.

"Beberapa pahlawan, termasuk anak-anak kita mencoba menyelamatkannya, tetapi tidak masalah apa pun yang mereka lakukan, tubuhnya tidak bisa pulih dari cedera awal," tulis Shannon.

"Kami bertemu ketika saya berusia 18 tahun dan dia berusia 19 tahun, kami bersama sejak saat itu. Saya tidak seharusnya mengucapkan selamat tinggal pada usia 37 tahun. Saya tidak tahu bagaimana menjadi orang dewasa tanpa dia, tetapi saya belajar. Saya tidak mau mengucapkan selamat tinggal," jelas Shannon.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Salah satu kota di Portugal menjadi tempat yang cocok untuk para peselnacar menguji nyali mereka.

2 dari 2 halaman

Bahaya Ombak Besar

UK tsunami (1) — Ilustrasi ombak raksasa. (Sumber Thinkstock)

Cedera yang disebabkan oleh gelombang laut terjadi lebih sering daripada yang dikira.

"Kami melihat cukup banyak cedera tulang belakang akibat gelombang, namun jarang yang benar-benar mati karena ombak," jelas Neel Anand, profesor bedah ortopedi dari Cedars-Sinai Spine Center di Los Angeles.

Ombak dapat menyebabkan cedera parah seperti kelumpuhan dan kasus tenggelam, kata David Gatz, dokter pengobatan darurat di Mercy Medical Center di Baltimore. Bahkan, ombak dapat melukai leher dan menghentikan diafragma agar tidak bekerja dan akhirnya membuat seseorang tidak dapat bernapas.

Ombak tidak dapat diprediksi dan mungkin sulit untuk mencegah situasi seperti ini. Neel menyarankan untuk mengetahui apa yang ada di dasar laut dan jika berbatu, hati-hati jika masuk ke dalam air dan sedang berombak.

"Jika Anda bukan perenang yang baik, lebih baik jauhi ombak," katanya.

David menyarankan untuk memastikan bahwa orang lain tahu kamu di luar sana. "Tapi pastinya, perhatikan lautan," tambahnya.

Penulis: Febrianingsih Alamako