Sukses

Pakai Celana Jeans Berkali-kali Tanpa Dicuci, Berbahayakah?

Meski bisa dipakai berulang, tapi ada baiknya celana jeans tetap dicuci secara berkala

Liputan6.com, Jakarta Bahan yang berat membuat orang seringkali malas untuk mencuci celana jeans. Akhirnya, pakaian tersebut kita gunakan berkali-kali tanpa dibersihkan.

Sebenarnya, tidak ada ukuran pasti untuk menentukan berapa kali celana jeans boleh digunakan tanpa dicuci. Selain itu, peluang terkena bakteri sesungguhnya cukup rendah.

"Kulit adalah penghalang yang cukup baik terhadap infeksi," kata Dr Steve Xu dari departemen demartologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat dilansir dari Men's Health, Minggu (21/7/2019).

Di sisi lain, menggunakan celana jeans berkali-kali tanpa dicuci bukanlah kebiasaan yang baik. Tetap ada kemungkinan Anda menderita gatal-gatal hingga infeksi jamur, terutama di sekitar organ intim.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapan Celana Jeans Harus Dicuci?

Menurut Adrienne Haughton, direktur dermatologi klinis dan kosmetik di Stony Brook Medicine, seseorang yang memiliki eksim, luka terbuka, hingga kulit kering, lebih rentan mengalami infeksi bakteri. Selain itu, minyak di celana bisa menyebabkan jerawat atau folikulitis.

Menurut pakar kebersihan Jolie Kerr, Anda direkomendasikan untuk mencuci celana jeans setelah 5 sampai 10 kali pemakaian.

Selain itu, untuk cara tepat jeans harus dicuci, cek apakah benda itu sudah bau, terlihat kotor, atau kendur. Jika ada tanda-tanda seperti itu, tidak masalah mencucinya dengan mesin cuci.

Di sisi lain, apabila ingin mempertahankan jeans tetap awet, cuci dengan bagian dalam di luar dan gunakan tangan untuk membersihkannya.

"Orang-orang yang tidak pernah mencuci, mengatakan bahwa mencuci akan menghancurkan denim dan menyebabkan warna memudar, tapi yang mereka tinggalkan seperti penumpukan kotoran, kulit, minyak tubuh alami, dan kotoran lingkungan, juga menyebabkan bahan rusak," kata Kerr seperti dikutip dari Esquire.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.