Liputan6.com, Jakarta Lupus bisa menjangkiti pria dan wanita. Namun, berdasarkan data, penyakit autoimun kronis yang menyerang tubuh secara keseluruhan ini lebih sering menyerang kaum hawa terutama di usia produktif.
Penyebab terjadinya penyakit lupus belum diketahui pasti. Akan tetapi ada anggapan di masyarakat bahwa penyakit ini bisa memengaruhi kesuburan.
Gangguan kesuburan bisa ditemukan pada penderita lupus wanita yang masih dalam usia produktif.
Advertisement
Pasien bisa mengalami amenorea (terhentinya haid secara abnormal) hingga menoragia (haid dengan pendarahan yang berlebihan).
Gangguan menstruasi pada penyakit lupus dikaitkan dengan perjalanan penyakit itu sendiri, yang mana terjadi peradangan pada tubuh.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Yang Dibutuhkan Pasien Lupus
Selain itu, obat-obatan untuk meringankan gejala seperti cyclophosphamide (CYC), yang bersifat gonadotoksik dan meningkatkan risiko kegagalan pembuahan sel telur.
Penggunaan steroid dosis tinggi juga memberikan efek samping seperti gangguan menstruasi dan menurunkan libido.
Advertisement
Terdiagnosis Lupus, Wanita Tetap Bisa Hamil?
?Jika Anda terdiagnosis lupus dan ingin merencanakan kehamilan, sebaiknya konsultasi dengan tenaga medis profesional.
Dengan melakukan terapi yang sesuai yang dikombinasikan dengan konseling persiapan kehamilan, diharapkan pasien lupus tetap bisa hamil secara sehat dan aman.
Perlu diketahui, wanita penderita lupus yang sedang hamil punya risiko mengalami preeklamsia lebih tinggi selama kehamilannya.
Advertisement
Oleh karena itu, pemeriksaan rutin kehamilan tidak boleh sampai absen demi kesehatan ibu dan janin.
Penulis : dr. Devia Irine Putri / Klik Dokter
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.