Sukses

Mengenal Kondisi Jantung Bengkak

Ada kondisi yang mana jantung mengalami pembengkakan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam penyakit jantung, masyarakat sering menyebut kondisi 'jantung bengkak.' Kondisi ini disebabkan adanya gagal jantung, yang akan menimbulkan efek pada katup jantung. Ini karena katup jantung mengalami pelebaran.

 

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menjelaskan, jantung bengkak juga termasuk efek yang ditimbulkan dari serangan jantung dan orang yang bertahan dari serangan jantung yang tidak menjalani pengobatan.

Hal ini mengakibatkan gangguan listrik jantung yang menyebabkan aritmia (gangguan irama jantung). Orang yang punya jantung bengkak bisa hidup normal.

"Perlu pengobatan dan disiplin berobat agar pasien tetap semangat mengikuti program tata laksana. Lalu bukan pengobatan, tapi latihan fisik secara terkontrol. Bukan olahraga kayak orang normal," jelas Vito dalam kiriman video Instagram pribadinya kepada Health Liputan6.com, Jumat (3/5/2019).

Misalnya, kita tidak meminta pasien maraton, tapi cukup dengan lari. Trik itu tetap membuat performa jantung terjaga. Kualitas hidup pasien terjaga.

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerusakan otot jantung

Gagal jantung adalah fase terakhir dari semua penyakit jantung lain. Contohnya, orang yang kena serangan jantung bisa saja meninggal, bahkan mendadak meninggal.

Andaikan orang yang bersangkutan bertahan, jantung akan gagal menjalankan fungsi memompa darah dengan baik. Untuk menjalankan fungsinya, jantung terdiri atas otot, katup, listrik jantung, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik.

"Ada pembuluh darah yang memberikan makan ke jantung yang bernama pembuluh darah koroner. Kalau pembuluh darah koroner ini tersumbat, maka menyebabkan suplai oksigen dan makanan ke otot jantung terhambat. Maka otot jantung mengalami kematian," papar Vito yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci.

Otot jantung mengalami kerusakan dan kematian akan menyebabkan fungsi terganggu. Fungsi memompa darah akan terhambat juga. Akibatnya otot jantung yang rusak, semakin lama timbul gagal jantung.

Untuk mencegah gagal jantung perlu pemeriksaan jantung, seperti EKG, foto rontgen, dan USG jantung. Pemeriksaan pun bertahap dan butuh berhari-hari. Ini karena dokter akan mengevaluasi setiap pemeriksaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.