Sukses

Belajar dari Kasus ABZ, Intip Trik Anak Nyaman Curhat dengan Orangtua

Komunikasi antara orangtua dengan anak perlu dibangun dengan baik guna mencegah anak mengambil keputusan atau bertindak negatif.

Liputan6.com, Jakarta Belajar dari seputar kasus ABZ, pola asuh orangtua berperan penting bagi anak. Komunikasi antara orangtua dengan anak perlu dibangun dengan baik guna mencegah anak mengambil keputusan atau bertindak negatif.

Saat konferensi pers, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyampaikan, kasus ABZ termasuk salah satu kasus perundungan yang terjadi di kalangan siswa.

"Kami sudah roadshow ke beberapa sekolah. Banyak sekali kasus perundungan serupa. Peran orangtua penting. Kalau anak ada masalah, dia bisa nyaman cerita (curhat) kepada orangtuanya," kata Rita di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Selain menjaga komunikasi yang baik antara orangtua dan anak, penting pula melatih anak agar tidak mudah terbawa perasaan (baper). Baper bisa berujung anak gampang mudah emosi dan terpicu melakukan tindakan negatif.

"Anak jangan mudah merasa baper dan rendah diri. Bangun sikap agar anak tetap pede (percaya diri)," lanjut Rita.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunggu hasil proses hukum

Viralnya kasus kekerasan terhadap ABZ dimulai dengan saling sindir di media sosial. Menurut keterangan dari salah satu tersangka, ia sakit hati karena korban (ABZ) kerap mengungkit persoalan piutang yang pernah dilakukan almarhumah ibu tersangka.

Tak ayal, persoalan itu berujung perkelahian. Namun, tak hanya tersangka yang mendapat komentar negatif dari warganet.

Beberapa waktu setelah tanda pagar (tagar) #JusticeforAudrey viral, muncul pula tagar #audreyjugabersalah. Menyikapi hal tersebut, Rita menyarankan agar warganet dan masyarakat umum tidak langsung berstigma negatif. Proses hukum terhadap kasus tersebut masih terus berjalan.

"Sebaiknya kita harus menunggu hasil proses hukum," sarannya.

KPAI menitikberatkan agar rehabilitasi bagi korban maupun pelaku tetap berjalan. Hal tersebut penting bagi pemulihan korban dan pelaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.