Sukses

Wonderfest, Wadah Bermain dan Belajar Seru untuk Keluarga

Rencanakan liburan sekolah anak yang seru dan menyenangkan di Wonderfest. Penasaran?

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak sekolah akan bertemu dengan jadwal libur yang cukup panjang pada pertengahan tahun ini. Hal ini menjadi 'PR' tersendiri bagi orangtua untuk merencanakan liburan yang menyenangkan bersama keluarga. Selain traveling, orangtua perlu memikirkan kegiatan seru lainnya agar sang anak tak merasa bosan pada hari liburnya.

Nah, sekarang Moms & Dads enggak perlu pusing lagi. Ada agenda seru yang bisa dimasukkan dalam rencana liburan kalian, nih. Pada 20 - 23 Juni 2019, akan ada festival terbesar anak dan keluarga terbesar di Indonesia bernama Wonderfest. Festival yang bakal diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) ini siap menawarkan pengalaman bermain interaktif dan edukatif untuk anak.

Setiap wahana di Wonderfest bertujuan untuk melatih lima aspek  yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, mengatakan ada lima aspek tumbuh kembang dasar anak yang perlu dipenuhi orangtua. Menurutnya, kelima aspek ini dapat dipenuhi melalui aktivitas bermain.

"Cara mengasuh anak zaman sekarang tentunya ada beberapa hal yang sangat berbeda dibandingkan yang dulu, tetapi tetap ada aspek-aspek yang harus dipenuhi untuk perkembangan anak. Nah, lima aspek itu sebetulnya adalah aspek fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Mau zaman apa pun, kelima aspek itu harus tetap dipenuhi tapi dengan cara yang sesuai zamannya," ujar Anna, dalam acara Konferensi Pers Wonderfest, di Lewis & Carroll, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).

Ia menjelaskan, aspek fisik meliputi kemampuan motorik kasar dan halus. Sementara itu, aspek kognitif adalah kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan daya tangkap. Lalu, aspek bahasa terkait jumlah kosakata dan cara berkomunikasi.

Adapun aspek emosi dan sosial saling berkaitan erat. Aspek emosi sendiri adalah bagaimana anak mengalami dan mengatur emosinya, sedangkan aspek sosial berkaitan dengan pergaulan dan cara berinteraksi dengan orang lain.

Nina menambahkan, saat melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti bermain, bagian otak yang mengontrol emosi atau sistem limbik akan bekerja dengan lebih optimal. Saat sistem limbik bekerja secara lebih optimal, area otak yang lain juga akan bekerja lebih baik. Jadi, imbuhnya, anak akan semakin pintar saat melakukan kegiatan yang dinikmatinya.

Guna memenuhi kebutuhan lima aspek tersebut, Wonderfest akan menyediakan empat wahana dan dua panggung. Pertama, ada Creative Zone yang menantang anak untuk berkreasi dan berimajinasi, seperti menggambar dan membuat karya Do It Yourself (DIY). Kedua, tersedia Science Zone untuk para pecinta sains. Di zona ini, si kecil bisa bereksperimen mengasah kemampuan logika dan bermain dengan teknologi interaktif.

Ketiga, ada Active Zone yang ditujukan untuk melatih keampuan fisik dan motorik anak melalui permainan trampolin, wall climbing, mini soccer, serta mini golf. Keempat, Play Zone yang berisi mandi bola dan ayunan.

Selain keempat zona tersebut, bakal tersedia bula Wonder Stage dan Wonder House. Para orangtua bisa menyaksikan talkshow tentang parenting di Wonder Stage. Sementara itu, di Wonder House, akan ada kompetisi dan aktivitas untuk anak-anak, termasuk final kompetisi yang sebelumnya telah berlangsung di beberapa sekolah.

Co-Chairman Wonderfest, Desy Bachir, berharap Wonderfest dapat menjadi wadah anak-anak mengembangkan kelima aspek tumbuh kembangnya sekaligus meningkatkan attachment-nya dengan kedua orangtua dan anggota keluarga yang lain.

"Kami melihat kegiatan seputar anak dan keluarga yang sifatnya menyeluruh masih belum banyak di Jakarta. Karena itu, kami ingin Wonderfest menjadi salah satu wadah pilihan anak dan orangtua untuk berekreasi saat liburan," ucapnya, di acara sama.

Selain itu, Wonderfest juga dapat menjadi alternatif anak untuk melakukan kegiatan lain selain bermain gadget. Hal ini diakui oleh selebritas, penulis buku ParenThink, sekaligus ibu tiga orang anak, Mona Ratuliu. Menurutnya, harus ada keseimbangan antara pengenalan teknologi dan bermain.

"Setiap generasi (X, Y, Z, dan Alfa) punya latar belakang dan keunggulan berbeda-beda.  Makanya, aku tertarik bikin buku karena ingin memahami latar belakang dan keunggulan setiap generasi. Juga sharing tips cara mengelola dan membagi waktu antara main gadget dan mengenal teknologi, tetapi tetap bermain bebas," kata dia.

Mona melanjutkan, Wonderfest dapat menjadi kegiatan bermain yang menarik untuk menyeimbangkan waktu pemakaian gadget. Menurutnya, anak-anak yang suka bermain gadget akan tertarik untuk menjelajahi Science Zone.

Ibu muda lainnya sekaligus content creator, Tyna Kanna Mirdad dan Vendryana, tak ketinggalan ikut antusias menyambut Wonderfest. Tyna mengaku antusias melihat kedua putrinya bersosialisasi bersama teman-teman baru dan berkomunikasi dengan orangtuanya di Wonderfest.

"Aku juga senang ada panggung di mana anak bisa tampil, karena anak pertamaku kurang percaya diri. Selain itu, di Wonderfest, orangtua juga bisa mencari inspirasi kegiatan seru yang bisa diaplikasikan di rumah," ujarnya.

Sementara itu, Vendryana mengaku penasaran dengan Creative Zone dan Active Zone. Sebab, di rumah ia dan sang buah hati Zayka, juga sering membuat DIY. Dirinya juga ingin Zayka lebih aktif dan bermain bersama teman-teman baru di Active Zone.

Jadi Moms & Dads, yuk isi jadwal liburan anak Anda dengan kegiatan bermain edukatif di Wonderfest! Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjugi situs webnya www.wonderfest.co atau Instagramnya @wonderfest.co.

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini