Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bagaimana Orangtua Beri Pemahaman Anak tentang Masturbasi?

Orangtua tidak perlu malu untuk mengajarkan tentang masturbasi pada anak

Liputan6.com, Jakarta Salah satu topik dalam pendidikan seks yang sebenarnya harus diajarkan pada anak adalah masturbasi. Seringkali mereka yang masih kecil belum tahu tentang apa aktivitas tersebut.

Sekalipun belum mengerti, namun mereka bisa saja sudah tahu bahwa masturbasi dengan menyentuh bagian-bagian tertentu di diri sendiri terasa menyenangkan. Karena itu, orangtua bisa memulai dengan beberapa cara.

Dilansir dari Healthline pada Senin (31/12/2018), untuk anak-anak yang masih kecil, orangtua bisa mengatakan bahwa sentuhan terjadi di tubuh. Misalnya seperti yang disarankan oleh pendidik seks Logan Levkoff.

"Saya benar-benar mengerti tubuhmu terasa baik."

Kemudian orangtua bisa menyarankan bahwa sentuhan semacam itu harus dilakukan secara pribadi. Jika anak-anak ingin melakukannya, mereka harus pergi ke tempat yang tidak dilihat siapapun seperti di kamar untuk menyendiri.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajarkan tentang privasi saat masturbasi

Sementara, apabila memasuki usia yang lebih dewasa, orangtua bisa mengatakan bahwa masturbasi adalah sebuah hal yang wajar. Tentunya jika dilakukan dengan tidak berlebihan.

"Ketika anak-anak memasuki masa pubertas dan seks lebih banyak berada di otak, masturbasi bisa didiskusikan sebagai pilihan seks yang lebih aman dan cara untuk belajar lebih banyak tentang tubuh," kata seksolog Yvonne Fulbright.

Ketika anak-anak mulai menyentuh diri mereka sendiri, itu adalah kesempatan bagi orangtua untuk mengajarkan mereka, bahwa tubuh kita mampu melakukan lebih dari sekadar reproduksi. Menurut pendidik seks Elle Chase, tidak ada yang salah untuk merasakan kesenangan.

"Menempatkan konsep itu ke dalam konteks yang mudah dicerna sesuai usia, bisa membantu membebaskan anak dari rasa malu yang mungkin mereka dapatkan di sekitarnya," kata Chase.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.