Sukses

Awas, Radiasi Ponsel Pintar Bikin Remaja Gampang Lupa

Sebuah studi mengungkap efek radiasi pada ponsel pintar bisa menyebabkan remaja lebih cepat mengalami kehilangan memori jangka pendeknya

Liputan6.com, Jakarta Radiasi ponsel pintar dilaporkan bisa membuat seorang remaja kehilangan memori jangka pendeknya. Temuan ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan ahli radiasi Swiss Martin Roosli.

Melansir New York Post pada Jumat (28/12/2018), Roosli mengatakan bahwa terpapar radiasi ponsel pintar selama satu tahun saja cukup untuk kerusakan bagian otak yang menginterpretasikan gambar dan bentuk. Selain itu, remaja yang dominan tangan kanan adalah yang paling parah terdampak.

Untuk studi ini, Roosli mempelajari kebiasaan penggunaan ponsel pintar dari 700 remaja antara usia 12 hingga 17. Kemudian, mereka akan melakukan tes memori. Para peserta diminta untuk mengisi kuesioner yang menilai ponsel dan penggunaan media mereka, serta kesehatan psikologis dan fisik.

Mereka juga harus mengikuti tes kognitif dan mengisi aplikasi pencatat waktu beraktivitas di ponsel, sambil membawa GPS selama tiga hari.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paparan radiasi RG-EMF

Penelitian ini menemukan, adanya paparan radiasi RG-EMF menyebabkan kinerja memori yang buruk. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives.

"Ini mungkin menunjukkan bahwa memang RF-EMF yang diserap oleh otak bertanggung jawab atas asosiasi yang diamati," kata Roosli dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa risiko pada otak bisa diminimalisasi dengan menggunakan headphone atau pengeras suara saat menelepon. Khususnya, ketika kualitas jaringan rendah dan ponsel berfungsi pada daya maksimum.

"Belum jelas bagaimana RF-EMF berpotensi mempengaruhi proses otak atau seberapa relevan temuan kami dalam jangka panjang," tambahnya.

Peneliti juga mengatakan hasil studi bisa saja dipengaruhi oleh masa pubertas. Ini mempengaruhi penggunaan ponsel, kondisi kognitif, dan perilaku peserta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.