Sukses

Operasi Plastik seperti yang Dilakukan Ratna Sarumpaet Boleh Dilakukan Orang Tua, Asal...

Prosedur bedah plastik atau yang biasa masyarakat sebut operasi plastik bisa dilakukan di usia tua.

Liputan6.com, Jakarta Prosedur bedah plastik atau yang biasa masyarakat sebut operasi plastik bisa dilakukan di usia tua. Asalkan tidak ada faktor risiko yang menimbulkan masalah di kemudian hari. Demikian diungkap dokter spesialis bedah plastik yang juga penyanyi Teuku Adifitrian atau Tompi.

"Selama kondisinya terkontrol tidak masalah," kata Tompi saat dalam konferensi pers terkait kasus Ratna Sarumpaet. 

Walaupun begitu, ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak boleh untuk melakukan prosedur operasi plastik. Beberapa di antaranya harus memperhatikan tekanan darah, gula darah, dan kesehatan jantung.

"Maka operasi kan bukan datang (langsung) potong. Saat datang periksa dulu, periksa, disiapin dulu, sehingga semua faktor-faktor yang bisa menjadi penyulit pada masa penyembuhan dan masa intra-operasi diatasi dulu," tutur pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Menurut Tompi, orang-orang dengan tekanan darah tinggi hingga 180 - 200 atau gula darah mencapai 800, tentunya tidak bisa dilakukan prosedur operasi bedah plastik. "Nyari petaka itu," ujar penyanyi yang tergabung di Trio Lestari bersama Glenn Fredly dan Sandhy Sandhoro ini.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Operasi plastik usia 20-an

Tompi mengakui, dirinya pernah melakukan prosedur bedah pada pasien berusia 20 tahun.

"Patokannya itu bukan umur sih. Patokannya indikasi. Saya pernah mengerjakan pasien umur 20 tahun untuk buang kantong mata, kok. Memang kantong matanya tebal sekali, ya kita buang, " ujarnya.

Tompi juga mengatakan dirinya pernah menerima pasien usia 80 tahun untuk memperbaiki bentuk hidung.

"Umur itu tidak memengaruhi. Yang penting kondisi umumnya baik, kondisi hemodinamiknya stabil, pasien tidak dengan riwayat dalam keadaan hipertensi misalnya, " ujar dokter yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.