Sukses

Ini Kaitannya Tak Sahur dengan Sakit Kepala yang Menyakitkan

Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala selama puasa Ramadan adalah hal yang wajar. Kondisi tidak mengenakkan ini bisa timbul lantaran orang-orang yang menjalankan ibadah puasa mengalami kurang tidur dan dehidrasi akibat asupan makanan dan minuman yang terbatas.

Namun, sakit kepala selama puasa dapat dicegah dengan memperhatikan pola makan, pola tidur, dan tidak melewatkan sahur.

Ahli Gizi dari Departemen Diet Rumah Sakit Umum Singapura, Tan Sheau Kang, mengatakan, meskipun melewatkan sahur agar mendapatkan tidur yang berkualitas terdengar menarik, tapi hal itu seharusnya tidak dilakukan.

"Melewatkan sahur sama saja dengan melewatkan makan. Sementara tubuh orang yang berpuasa bergantung pada makanan agar semua nutrisi terserap baik, sehingga tubuh berenergi sampai waktu iftar (makan malam)," kata Tan dikutip dari situs Health XChange Sg pada Rabu, 23 Mei 2018.

Karena jam orang berpuasa lebih lama, bahkan di sejumlah bagian negara tertentu ada yang sampai 20 jam, orang cenderung merasa lelah dan dehidrasi di siang hari saat memutuskan untuk tidak sahur.

"Melewatkan sahur juga mendorong untuk makan berlebihan saat buka puasa, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat," katanya.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilih Makanan yang Sehat Saat Sahur

Lantas, apakah kalau sahur sudah pasti terhindar dari masalah seperti itu? Jawabannya, belum tentu.

Balik lagi, semua bergantung dari makanan yang disantap saat sahur. Sebaiknya, hindari makanan yang digoreng, tinggi gula, maupun makanan asin.

Semua makanan itu hanya akan membuat orang yang berpuasa merasa lebih baik dalam waktu yang sebentar. Sisanya, tetap akan merasa lemas.

Terutama jika saat sahur terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, Tan mengatakan, hanya akan meningkatkan rasa haus selama puasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.