Sukses

Cuci Hidung untuk Jaga Kesehatan Saluran Napas, Begini Cara Melakukannya

Sebelum melakukan cuci hidung, lakukan enam langkah yang dianjurkan dokter ini.

Liputan6.com, Jakarta Cuci hidung yang merupakan tindakan penyemprotan cairan steril seperti NaCl 0,9 persen ke dalam lubang hidung, punya tujuh bahkan lebih keuntungan untuk yang sering-sering melakukannya.

Salah seorang dokter dari situs Klik Dokter, Anita Amalia Sari, menjelaskan, cuci hidung ini dapat membantu mengobati selesma, rhinosinusitis, maupun rhinitis alergi.

Selain itu, cuci hidung juga membersihkan sistem transpor mukosilier yang merupakan sistem pertahanan hidung terhadap virus, bakteri, jamur, dan partikel berbahaya yang terhirup bersama udara.

Anita melanjutkan, aktivitas satu ini juga dapat menjaga kelembapan rongga hidung, mengurangi pembengkakan akibat radang, dan memperbaiki fungsi mukosilia di dalam hidung.

Lantas, bagaimana caranya jika kita ingin melakukannya?

Pertama, Anita menyarankan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter spesilias THT sebelum melakukan cuci hidung.

Kemudian, persiapkan alat-alat seperti cairan pencuci hidung, transofic, spuit 10 cc, dan wadah untuk menaruh cairan. "Semua alat ini mudah didapat di apotek terdekat," katanya dikutip Health Liputan6.com pada Selasa, 8 Mei 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Cuci Hidung yang Benar

Berikut langkah-langkah cuci hidung yang benar.

  1. Sambungkan transofix ke botol cairan infus.
  2. Tuangkan cairan pencuci hidung ke dalam wadah.
  3. Ambil cairan menggunakan spuit (alat suntik) tanpa jarum.
  4. Tundukkan dan miringkan kepala (hidung kanan kepala miring ke kanan, dan sebaliknya). Posisi spuit lurus ke dalam lubang hidung, mulut dibuka, tahan napas.
  5. Semprotkan cairan ke dalam rongga hidung. Bersihkan sisa cairan dengan tisu. Buang tisu ke tempat sampah
  6. Jangan lupa untuk mencuci tangan dan memastikan alat yang akan digunakan bersih.

Kontaminasi kuman dapat terjadi jika cairan yang digunakan tidak steril ataupun alat-alat pendukungnya tidak bersih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini