Sukses

Tren Mengebor Kepala Wanita Hamil di Abad Pertengahan

Prosedur mengebor kepala atau trepanasi termasuk pengobatan populer di Abad Pertengahan Eropa, yang ditemukan pada tengkorak wanita hamil.

Liputan6.com, Italia Mengebor kepala atau yang dikenal dengan istilah trepanasi termasuk metode pengobatan populer di abad pertengahan Eropa. Metode tersebut ditemukan pada tengkorak wanita berusia 1.300 tahun yang terbaring dengan lubang di tengkorak dan janin di antara kedua kakinya.

Tengkorak yang berada di sebuah kuburan batu di bawah kota abad pertengahan Imola, Italia digali pada 2010. Para arkeolog University of Ferrara dan University of Bologna berhasil mengungkap ada lubang di kepala wanita. Hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal World Neurosurgery edisi Mei 2018.

Menurut para peneliti, sisa-sisa kerangka temuan adalah bukti prosedur trepanasi dilakukan di abad pertengahan. Prosedur ini melibatkan pengeboran terhadap kepala pasien untuk mengurangi tekanan dan rasa nyeri dari seluruh jenis penyakit.

"Hipotesis kami, (tengkorak) wanita hamil ini mengalami preeklampsia atau eklampsia. Dua kondisi kehamilan saat ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi. Dia diobati dengan trepanasi berupa pengangkatan frontal (tulang dahi). Ini untuk mengurangi tekanan intrakranial (tekanan dalam rongga kepala)," tulis peneliti mengutip Live Science, Selasa (27/3/2018).

Namun, prosedur trepanasi tidak membuat wanita hamil bertahan hidup. Wanita itu meninggal dengan janin yang masih berada di rahimnya.

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengurangi gejala terkait kehamilan

Dari temuan tengkorak, para peneliti menyimpulkan mengebor kepala wanita hamil sebelum melahirkan kemungkinan untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kehamilan. Misalnya saat tekanan darah tinggi.

"Karena trepanasi sering digunakan dalam pengobatan hipertensi untuk mengurangi tekanan darah di tengkorak. Kami berteori, trepanasi yang dijalani wanita ini dapat dikaitkan dengan pengobatan gangguan kehamilan hipertensi, seperti preeklamsia," tulis para peneliti.

Metode trepanasi telah didokumentasikan pada lebih dari 1.500 tengkorak yang berasal dari zaman Neolitik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjawab, bagaimana dan mengapa operasi pengeboran kepala dilakukan.

 

3 dari 3 halaman

Kehamilan mendekati minggu ke-38

Saat meninggal, wanita hamil tersebut mungkin berusia sekitar 20-30 tahun. Dari pengukuran yang dilakukan peneliti, kehamilan mendekati minggu ke-38.

Lubang kecil yang melingkar di kepala hasil trepanasi berukuran 4,6 milimeter (mm). Wanita hamil tersebut juga kemungkinan menjalani trepanasi setidaknya satu minggu sebelum melahirkan.

Para peneliti juga menemukan, tanda-tanda kulit kepala disayat beberapa sentimeter di atas lubang trepanasi. Sayatan berukuran kurang dari 3 mm. Sayatan ini sebagai bukti, area kulit kepala sedikit dibuka sebelum dibor. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.