Sukses

WHO: Kecelakaan Lalu Lintas Lebih Berbahaya daripada Kejahatan

Kecelakaan maut di Tanjakan Emen sangat memilukan, dan faktanya, kecelakaan lebih banyak merenggut nyawa dibanding tindak kejahatan.

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan maut yang terjadi antara sebuah bus pariwisata dan sepeda motor di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat sangat memilukan. Bus sempat menabrak sepeda motor, lalu menabrak rambu lalu lintas dan terguling. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 10 Februari 2018.

Sore itu, rombongan wisatawan dari Kampung Legoso, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, akan menuju Jakarta dari arah Bandung. Bus pariwisata bernopol F 7959 AA terguling diduga mengalami rem blong saat berada di turunan.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas saat bepergian, baik dalam negeri dan luar negeri menjadi salah satu perhatian bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir dari Global News, Minggu (11/2/2018), tabrakan di jalan adalah penyebab kematian paling sering bagi para pelancong. Peristiwa tersebut dinilai lebih berbahaya daripada kejahatan atau tindak kriminal.

Penyebab kecelakaan lalu lintas karena pengaruh perkembangan pesat suatu negara. Salah satunya, negara tidak memiliki infrastruktur yang tepat untuk menyesuaikan dengan jumlah kendaraan. Aturan berlalu lintas di jalan dan pelatihan pengemudi mungkin juga tidak memadai.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus kecelakaan lalu lintas paling banyak

Pada tahun 2013, menurut WHO 90 persen kematian lalu lintas di dunia terjadi di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.

Pengaruh kecepatan kendaraan, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan kurangnya sabuk pengaman adalah beberapa penyebabnya.

"Seringkali kendaraan tidak memiliki sabuk pengaman untuk semua penumpang. Atau sabuk pengaman yang dipasang tidak berfungsi," menurut sebuah laporan keselamatan jalan oleh Fia Foundation.

3 dari 3 halaman

Cara tetap aman di jalan saat bepergian

Laporan "Bad Trips" Fia Foundation juga menyertakan tips aman saat bepergian di jalan raya. Untuk pengemudi, hindari mengemudi di malam hari jika memungkinkan dan selalu memakai sabuk pengaman.

Sebagai penumpang, Anda bisa tanya, soal rute teraman yang akan dilewati. Tanyakan soal driver, kendaraan, dan jalan mana yang akan ditempuh sebelum Anda bepergian.

Selain mencari informasi perjalanan, Anda bisa memercayai naluri. Jika Anda tidak merasa aman dan nyaman sebelum bepergian, maka dengarkan naluri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.