Sukses

Penghangat Udara Bikin Ruang Operasi Terkontaminasi?

Blower penghangat udara biasa digunakan di ruang operasi untuk menjaga pasien agar berada di suhu aman.

Liputan6.com, Jakarta Blower udara hangat (Forced-air-warming/FAW) di ruang operasi yang digunakan untuk menjaga pasien pada suhu yang aman ternyata mengganggu sistem ventilasi ruang operasi. Ini bisa membuat bakteri lebih mudah menyebabkan infeksi di ruang operasi.

Temuan kolaborator di Oregon State University dan University of California, Irvine, menyoroti jenis infeksi HCA (Healthcare Associated Infection) seperti dilansir Medical Express, Senin (29/1/2018).

Menurut Centers for Disease Control, sekitar 30 persen dari semua HCA di antara pasien rawat inap adalah infeksi di ruang operasi (surgical site infections atau SSI).

Sekitar dua dari 100 pasien mengembangkan SSI, dengan angka kematian 3 persen. Bila jumlah tersebut dikalikan dengan jutaan operasi yang dilakukan setiap tahun di rumah sakit AS saja, hasilnya cukup banyak.

Corresponding Author, Sourabh Apte, dan periset teknik lainnya di OSU dan UC Irvine melakukan simulasi bagaimana termal dari blower pemanasan berinteraksi dengan sistem ventilasi yang bertugas meminimalkan jumlah bakteri yang berada di udara di ruang operasi.

Apte, seorang profesor teknik mesin di College of Engineering, dan timnya secara khusus melihat penyebaran squames yang masing-masing dengan kecepatan sekitar 10 juta per hari.

Squames berukuran kecil, serpihan berbentuk cakram di kulit, berdiameter sekitar 4 sampai 20 mikron dan ketebalan 3 sampai 5 mikron dan dengan kepadatan air.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menurut Apte, semua orang di ruang operasi memakai sarung tangan, masker dan topi, tapi masih melepaskan sel kulit. Padahal Squames bisa bermasalah karena mikroba penjajah kulit seperti Staphylococcus aureus. Ketika squames dan bakteri yang hidup di dalamnya masuk ke tempat operasi, hasilnya infeksi.

"Sistem ventilasi ultra-clean terus mengirimkan udara yang sangat tersaring dengan kecepatan yang seragam, dan kinerjanya bergantung pada volumetrik aliran udara dan gradien suhu yang tepat," kata Apte.

"Peralatan medis di OR, dan staf bedah, dapat mengganggu aliran udara dengan cara meningkatkan jumlah unit pembentuk koloni bakteri, dan juga meningkatnya arus udara panas dari perangkat pemanasan yang mencegah pasien hipotermia. "

Para penulis menyimpulkan blower udara panas harus dilengkapi dengan filter penghalang partikulat efisiensi tinggi untuk mengurangi risiko kontaminasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.