Sukses

Bulan Bahasa, Napi dan Tahanan Anak Belajar Bikin Puisi

Sambut Bulan Bahasa, Kantor Bahasa Kemendikbud beri pelatihan menyusun puisi pada napi dan tahanan anak di Bengkulu.

Liputan6.com, bengkulu Kantor Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Provinsi Bengkulu memberikan pembinaan khusus bagi narapidana dan tahanan anak di LPKA Kota Bengkulu.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Karyono, di Bengkulu, Sabtu (21/10/2017), menyebutkan, pembinaan ini sangat penting bagi mereka sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat nantinya.

"Kita coba beri keterampilan khusus bagi mereka, karena Oktober ini Bulan Bahasa, pembinaan kita fokuskan pada antologi puisi, kita berikan kesempatan mengeksplorasi sisi kehidupan mereka sebagai bahan evaluasi diri," kata dia.

Antologi puisi dari napi anak ini nantinya akan disusun menjadi sebuah buku yang bisa di edarkan dan dibaca oleh masyarakat luas. Model seperti ini, kata dia, tentu bisa dimanfaatkan anak-anak ini sebagai satu keahlian usai menjalani pembinaan di LPKA.

"Kita mencoba mendidik mereka kreatif, diharapkan ini membuat mereka tidak canggung lagi saat kembali ke masyarakat, bahkan kalau bisa menjadi keterampilan mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau penghasilan," kata dia lagi.

Tidak hanya antologi puisi saja, ke depannya kantor bahasa terus berkelanjutan ikut membina anak-anak yang sedang tersandung permasalahan hukum tersebut.

Sementara itu, Kepala Subbagian Umum Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bengkulu, Juli Prihanto, menyambut baik bantuan pembinaan dari berbagai pihak.

"Ada beberapa yang telah berpartisipasi aktif, seperti Yayasan PKBI Bengkulu, dan beberapa lainnya, dan kami bersyukur ada lagi yang ikut membina, karena anak-anak ini juga membutuhkan ilmu layaknya anak normal lainnya," ujarnya. (Boyke LW/AntaraNews) 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.