Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Solusi untuk Kondom yang Tak Sesuai Ukuran Penis

Sudah hadir solusi untuk keluhan pria tentang kondom yang tidak sesuai dengan ukuran penis mereka.

Liputan6.com, Amerika Serikat Salah satu alasan paling umum di kalangan pria adalah penis yang terlalu besar untuk memakai kondom. Rata-rata kondom dinilai tidak sesuai dengan ukuran penis pria.

Oleh karena itu, perusahaan pembuat kondom, yang berbasis di Boston, Amerika serikat punya solusinya. Mereka membuat kondom yang sesuai selera.

Kondom, yang disebut One Perfect Fit tersedia dalam 60 ukuran berbeda.

"Setelah bertahun-tahun kerja keras, kami sangat senang mengumumkan, kondom yang bisa menangani ketidakcocokan pada ukuran penis," kata Davin Wedel, presiden ONE Condoms.

Sebelumnya, Food and Drug Administration ( Badan POM AS) mengharuskan kondom standar berukuran minimal 6,69 inci (16,69 cm). Namun, ukuran ini baru saja berubah.

Penelitian menemukan rata-rata penis ereksi lebih pendek satu inci dari ukuran 6,69 inci. Dalam sebuah penelitian terhadap 1.661 pria yang aktif secara seksual di Amerika Serikat para peneliti menemukan, rata-rata penis ereksi berukuran 5,57 inci (14,14 cm), dilansir dari Newsweek, Senin (16/10/2017).

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhan soal kondom

Dalam penelitian, kondom yang tersedia hanya cocok untuk 12 persen pria. Keluhan yang paling umum soal kondom meliputi kondom terlalu panjang, pendek, lebar (longgar), atau kencang.

Kondom terbaru ONE Perfect Fit ini dinilai akan cocok untuk 9 dari 10 pria. Hal ini dikarenakan kondom yang mulai dijual di Amerika Serikat laris manis dalam hitungan jam.

Pria pun bisa nyaman memakai kondom.

"Saya memiliki potensi untuk mengubah persepsi orang terhadap kondom. Yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah kehamilan dan infeksi menular seksual yang tidak diinginkan," kata Wedel, yang mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1987.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.