Sukses

Abaikan Kebersihan Softlens, Mata Wanita Ini Terinfeksi Bakteri

Penggunaan softlens yang tidak bersih menyebabkan mata wanita ini dikerumuni bakteri hingga tak bisa melihat.

Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak wanita yang memiliki mata minus, penggunaan softlens untuk mengatasinya dinilai lebih praktis dan membuat penampilan lebih menarik. Bahkan, tak sedikit juga wanita menggunakan softlens hanya untuk bergaya. Sayangnya, benda kecil yang langsung kontak dengan mata ini dapat menyebabkan malapetaka bila tak memperhatikan aturan pakainya.

Seperti yang dialami pemilik akun Instagram @tisusilo, kecerobohan penggunaan softlens mengakibatkan mata kirinya terserang bakteri. Wanita ini mengunggah foto dalam akun pribadinya, di foto itu terlihat jelas mata kirinya memerah dan membengkak. Menurut keterangan yang ditulisnya, sehari setelahnya, timbul titik putih di tengah pupil yang menyebabkan ia tidak dapat melihat.

Menurut keterangan di bawah foto yang diunggahnya, mata wanita tersebut terserang bakteri akibat kurang menjaga kebersihan softlens selama menggunakannya. Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, dia kemudian menjalani terapi juga pengobatan berupa tetes mata. 

Dalam kesempatan yang berbeda, dr Liliani Wahyu SpM dari RS Husada, menegaskan penggunaan softlens sebenarnya tidak pernah direkomendasikan oleh para dokter spesialis mata di Indonesia.

"Ibarat kulit tangan kita bungkus dengan plastik, yang terjadi kulit akan mengkerut akibat kekurangan oksigen. Nah, apalagi mata kalau setiap hari dipakaikan softlens, kornea akan terluka dan kekurangan oksigen juga itu berbahaya," ungkapnya kepada Health-Liputan6.com, ditulis (14/2/2017).

Menurut Liliani, bagi individu yang lebih nyaman menggunakan softlens, baiknya memilih Rigid Gas Permeable (RGP). "Ini semacam contact-lens, tapi gak dijual bebas harus ke klinik dan ada fitting-nya dulu, ada pilihan lense yang soft atau hard. Jadi kalau RGP ini bukan sembarang softlens," Liliani menuntaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.