Sukses

Orangtua, Ketahui Penyebab Anak Tantrum

kenapa ya anak bisa tantrum atau mengamuk hingga berguling-guling di lantai atau terus berteriak?

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orangtua mungkin penasaran, kenapa ya anak bisa tantrum atau mengamuk hingga berguling-guling di lantai atau terus berteriak?

Menurut psikolog Anna Surti Ariani, tantrum merupakan bentuk emosi seorang anak yang mengalami frustasi. Si kecil biasanya tidak tahu apa yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan sesuatu sehingga dia hanya bisa marah.

"Tantrum umum terjadi pada anak usia dua hingga tiga setengah tahun. Bila di atas usia empat tahun, dia tantrum, biasanya dia memiliki masalah lain," ujar wanita yang akrab disapa Nina tersebut saat dihubungi Health-Liputan6.com, Jumat (4/11/2016).

Menurut Nina, anak-anak usia dua hingga tiga tahun itu waktunya dia mulai mandiri. Namun terkadang, apa yang mereka inginkan sulit untuk didapat. Hal inilah yang membuat mereka cenderung tantrum.

"Ketika seorang anak mulai bisa berjalan, artinya ada kalanya dia punya kehendak sendiri. 'Saya mau jalan ke sana, ambil mainan itu dan sebagainya'. Ada kalanya dia punya kehendak tapi kesulitan. Kemampuan dia yang terbatas itu yang kemudian membuat dia frustasi, ditambah kemampuan dia meng-handle itu belum selaras," ujarnya.

Untuk mencegah anak tantrum, kata Nina, orangtua diharapkan lebih peka terhadap kebutuhan si Kecil. Misalnya, apakah dia menangis karena lelah, lapar dan sebagainya. Dengan begitu, anak tidak akan tantrum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini