Sukses

Dokter Sukses Tumbuhkan Rahang Gadis Kecil Ini

Sejak usia tiga tahun rahang baru coba ditumbuhkan pada wajah gadis kecil ini.

Liputan6.com, New York- Seorang gadis kecil berusia tujuh tahun ini sudah bisa menunjukkan senyumnya usai tim dokter "menumbuhkan" rahang bagian bawah.

Ya, Alexis Melton terlahir dengan kondisi langka bernama auriculo-condylar syndrome. Hal ini membuat malformasi pada rahangnya seperti diungkap Seattle Children Hospital, Amerika Serikat.

"Kondisi Lexi sangat langka. Prevalensinya terjadi pada satu dari sejuta orang. Tanpa perawatan medis kondisinya bisa mengancam jiwa. Sebelum Lexi, kami hanya melihat dua orang anak lain dengan kondisi yang sama," tutur direktur medis Seattle Children’s Craniofacial Center, Michael Cunningham.

Kondisi kelainan pada rahangnya sudah diketahui saat ibu Alexis, Lisa Skylynd, hamil. "Pada saat aku hamil lewat USG diketahui bahwa janinku memiliki rahang yang amat-amatlah kecil," tutur Lisa kepada laman ABC News ditulis Rabu (30/3/2016).

Ketika Lexi lahir, dokter segera melakukan trakeostomi. Ini adalah tindakan operasi dengan membuat lubang di saluran udara atau trakea untuk memasukkan tabung agar ia bisa bernapas.

Hal ini perlu dilakukan karena kondisi rahang Lexi yang begitu kecil sehingga jalan napasnya terbatas. Jika tidak dilakukan perawatan medis yang tepat pada saat itu nyawanya bisa melayang.

Memasuki usia 3 tahun, tim dokter mulai melakukan proses menumbuhkan rahang gadis berambut pirang ini. Dokter menggunakan tulang tambahan utnuk menambahkan rahang sehingga jalan napasnya tidak terhalang. Lalu, ada sebuah alat yang akan menarik tulang tulang tersebut secara perlahan sehingga menjadi rahang seperti diungkapkan dokter.

 

Alexis Melton terlahir dengan kondisi langka bernama  auriculo-condylar syndrome. Hal ini membuat malformasi pada rahangnya. (Foto: Seattle Childrens Hospital)

"Kami menggunakan tulang rusuk Lexi untuk menambahkan rahang bagian belakangnya," terang dokter bedah Richard Hopper.

"Lalu, setiap dua kali sehari orangtuanya perlu mengubah letak alatnya sehingga membantu membentuk tulang baru," terang Hopper lagi.

Setelah bertahun-tahun, saluran napasnya mulai tanpa hambatan seiring dengan pertambahan rahangnya. Dokter pun segera mengambil trakeostomi dari leher Lexi.

"Hidup tanpa trakeostomi benar-benar mengubah hidup kami. Dulu mandi saja bisa mengancam nyawanya namun kini ia sudah bisa belajar berenang," terang Skylynd.

Kini, Lexi memang tidak bisa makan sendiri namun prosedur yang bakal dilakukan pada 2017 bisa makan sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.