Sukses

Ini Dia Salah Satu Hikmah Setelah Puasa, Coba Cek

Pakar kesehatan dan praktisi klinis dr Ari Fahrial Syam mengatakan indikasi dari puasa yang sehat dapat dilihat dari berat badan

Liputan6.com, Jakarta Pakar kesehatan dan praktisi klinis dr Ari Fahrial Syam mengatakan indikasi dari puasa yang sehat dapat dilihat dari berat badan antara sebelum dan setelah bulan Ramadhan.

"Apakah kita mendapat hikmah sehat setelah berpuasa? Cara mengetahuinya sederhana saja datang ke alat timbang berat badan dan ukur berat badan anda," kata Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurut pengajar gastroentrologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, jika berat badan turun berarti telah melakukan puasa sesuai anjuran.

"Namun, jika berat badan anda tetap atau bahkan naik, lanjutnya, berarti kita dinilai telah salah memaknai puasa karena kita melakukan pengendalian diri dalam hal mengkonsumsi makan dan minum," ucapnya.

"Padahal kita sudah dikasih kesempatan untuk mengatur makan kita. Dan kalau kita tetap terus makan berlebih-lebihan di sisa puasa ini kondisi ini akan tambah parah lagi berat badan kita akan naik," imbuhnya.

Ari mengaku pada puasa kali ini, dirinya telah turun 3 kilogram dan berharap mudah-mudahan bisa mencapai penurunan sampai 4 kilogram pada akhir puasa kelak, sehingga mencapai penurunan 5 persen berat badan.

Di tempat terpisah, pakar kesehatan dr Hario Tilarso mengingatkan tentang pentingnya manfaat olahraga bagi tubuh dan kesehatan yang harus dilakukan selama bulan puasa.

"Karena puasa tidak berarti harus tidak berolahraga," kata dr Hario Tilarso ketika berdiskusi pola hidup sehat bulan Ramadhan di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan, puasa bermanfaat bagi tubuh, baik untuk sistem pencernaan, metabolisme, dan daya tahan organ tubuh. Hal tersebut akan menjadi lebih baik jika diimbangi dengan kegiatan fisik atau olahraga.

Ketika berpuasa kemudian diiringi dengan olahraga maka kelebihannya adalah, kadar gula darah bisa turun sampai 60-70 mg.

Kemudian, kadar gula darah dipertahankan tetap di atas 50 mg persen melalui pemecahan glikogen dan lemak. Bisa menurunkan kadar hormon insulin darah dan kadar hormon glukagon (hormon yang mengatur glukosa dan metabolisme lemak dalam tubuh) meningkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini