Sukses

Yayasan Kanker: Warga DIY Banyak yang Tak Tahu Bahaya Kanker

Di Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata banyak warga yang tak tahu bahaya kanker.

Liputan6.com, Yogyakarta Sejak tahun 2005, setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Peringatan ini dilakukan karena tingginya kasus kanker di dunia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata banyak warga yang tak tahu bahaya kanker.

Namun, dalam memperingati Hari Kanker Sedunia, Yayasan Kanker Indonesia dan beberapa RS di Yogyakarta melakukan aksi di Tugu Jogja dan Titik Nol KM Jogja.

Widianto staf Yayasan Kanker DIY mengatakan aksi ini dilakukan dengan membagi bagikan flyer yang berupa informasi tentang bahya kanker. Selain itu, tentang upaya penecegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat terkait penyakit ini.

"Kita aksi di Tugu dan Titik nol hari ini untuk memberikan informasi tentang bahayanya penyakit kanker kepada masyarakat langsung. Walaupun kita juga sudah sering turun ke lapangan namun dengan aksi ini untuk memberikan penguatan informasi penyakit ini," ujar Widianato.

Menurut Widianto, di Daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan kanker payudara dan kanker leher rahim yang menjadi peringkat tertinggi. Untuk itu lanjut Widianto diperlukan deteksi dini mencegah meningkatnya kasus kanker.

Ia menjelaskan, di DIY sangat sedikit yang melakukan deteksi dini. Bahkan ia menyebut jika banyak yang belum tahu bahayanya penyakit ini.

"Kalau datanya di RS ya kita nggak ada. Sebetulnya banyak belum tahu setelah ada penyuluhan meraka baru tahu dan berubah maka itu perlu deteksi dini. Kalau kanker payudara, ya `Sadari` itu dan kalau Leher rahim ya deteksinya Pap Smear," ujarnya.

Widianto mengatakan pihaknya juga sering melakukan ceramah ke masyarakat maupun ke instansi yang ada di DIY. Namun, diperlukan penyebaran informasi yang meluas agar masyarakat mengerti dan memahami bahayanya penyakit kanker.

"Ceramah di masyarakat dan Instansi dan hotel sering kita lakukan. Biasanya ibu -ibu yang kita sasar kalo kanker payudara dan leher rahim. Anak muda juga kita sasar. Seperti besok pagi memberi ceramah dan pendampingan penderita, lalu bagi makanan minuman bagi penderita dan yang menunggu," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini