Sukses

Alasan Jangan Konsumsi Jus Buah

Lebih baik menyantap buah asli ketimbang dijus

Liputan6.com, Jakarta Agar mendapatkan manfaat dari mengonsumsi buah, santaplah seluruh bagian dari sejumlah buah seperti kulit, daging, dan bagian inti lainnya supaya kandungan nutrisi diterima oleh tubuh dalam jumlah yang utuh.

Bila memang tidak begitu suka menyantap buah dalam keadaan butuh, bolehlah dijadikan jus. Namun usahakan jangan terlalu sering.

Penasehat Kesehatan sekaligus Ahli Gizi di London, Inggris, Jackie Lynch berpendapat bahwa akan terjadi kerusakan yang cukup banyak dan tidak akan mendapatkan manfaat besar dari buah ketika buah-buah yang akan disantap itu dijadikan jus atau smoothie (dicampur dengan sayuran).

"Mekanisme mengonsumsi seluruh bagian buah tidak diragukan lagi manfaatnya, seperti penurunan berat badan, penyerapan serat, dan nutrisi," kata Jackie Lynch melansir Daily Mail, Jumat (16/1/2015)

Jackie, melanjutkan, buah dan sayuran menyimpan sejuta manfaat bagi tubuh bila disantap tanpa mengurangi satu pun bagian terpenting dari buah itu sendiri. Mulai dari melindungi kita dari stroke, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, bahkan beberapa jenis kanker.

"Serta memberikan nutrisi penting untuk tubuh. Seperti zink untuk sistem kekebalan tubuh, dan asam folat untuk membuat sel-sel darah merah," kata dia menambahkan.

Masalah yang dihadapi saat ini adalah kebanyakan dari kita paling senang bila menyantapnya dalam keadaan sudah dijus. Padahal, juicer (alat untuk membuat jus) membuang banyak inti dari buah yang akan disantap.

"Cara kerja dari juicer adalah mengekstraksi setiap tetesan cairan dari jeruk atau apel dan meninggalkan banyak empulur dan bagian inti yang justru terkandung banyak serat yang sangat penting bagi sistem pencernaan kita," kata Lynch menjelaskan.

Seperti diketahui bahwa serat penting bagi tubuh untuk mencegah sembelit dan mengurangi risiko kanker usus. Serat juga berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, serta mencegah tubuh dari penyakit radang usus, kanker usus, dan gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis.

"Serat juga membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Ini sangat berguna bagi mereka pelaku diet. Selain itu serat turut membantu penyerapan nutrisi, terutama mineral seperti kalsium ke dalam tubuh," kata dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini