Sukses

Perceraian Tingkatkan Risiko Kematian

Sebuah penelitian menemukan bahwa perceraian ternyata banyak berpengaruh pada kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pasangan tidak ingin bercerai. Tapi belum lama ini, sebuah penelitian menemukan bahwa perceraian ternyata banyak berpengaruh pada kesehatan dan dapat meningkatkan risiko kematian.

Situs Berita Dailymail, Senin (5/1/2015), melaporkan bahwa perceraian dapat membuat seseorang sulit tidur yang akhirnya mengakibatkan kematian karena tekanan darah tinggi.

Psikolog, Dr David SBARRA dari University of Arizona, AS mengatakan bahwa mereka melihat efek tertunda penyakit dari 138 orang yang berpisah dengan pasangannya.

"Adanya peningkatan tekanan darah sistolik (tekanan dalam arteri saat jantung berdetak) dan diastolik (arteri antara detak jantung) pada mereka yang berpisah dan bercerai. Padahal tekanan darah normal adalah sekitar 120/80," kata SBARRA.

Penulis utama studi, Kendra Krietsh menerangkan bahwa orang-orang yang sulit tidur setelah bercerai mungkin harus mau melakukan terapi perilaku kognitif.

"Jika setelah bercerai dia tidak bisa tidur, maka mereka benar-benar perlu mendapatkan bantuan karena bisa menyebabkan masalah," ujarnya.

Sebelumnya, peneliti Amerika mengatakan bahwa pria yang bercerai dan hidup sendiri memiliki risiko bunuh diri lebih tinggi yaitu 39 persen dibanding rekannya yang masih bersama dengan pasangannya.


 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.