Sukses

Pesan Singkat Saja Bisa Cegah Malaria

Menurut peneliti, untuk mengatasi malaria, diperlukan pesan singkat yang memuat tentang pencegahan malaria.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam PLoS ONE baru-baru ini mengungkapkan hal menarik. Menurut peneliti, untuk mengatasi malaria, diperlukan pesan singkat yang memuat tentang pencegahan malaria. Yang menarik, langkah ini dinilai efektif demi mencegah kematian akibat malaria yang menyerang ratusan ribu anak-anak di seluruh dunia.

Seperti dikutip Foxnews, Rabu (29/10/2014), penulis studi dari Harvard School of Public Health, Julia Raifman mengatakan, penyakit malaria hingga saat ini masih belum ada vaksin dan sulit dicegah. Oleh sebab itu, pencegahan melalui media pengingat ini cukup efektif mengingat penularan malaria juga cepat terjadi.

"Ketika pasien tidak menyelesaikan pengobatan, maka pasien dapat mengalami resistensi pengobatan. Bahkan di Amerika Serikat, studi menunjukkan bahwa sekitar setengah dari pasien malaria mudah lupa minum obat, atau berpikir minum obat beberapa hari sudah membuat mereka jauh lebih baik," katanya.

Selain itu, para peneliti juga mempelajari apakah panjang pesan bisa berdampak lebih baik atau tidak. Tapi ternyata, pesan-pesan kesehatan yang pendek jauh memiliki dampak yang baik.

"SMS pengingat dapat membantu seseorang menindaklanjuti sesuatu. Itulah sifat manusia, rumit. Tapi kami optimis karena ada peran teknologi sehingga hal ini dapat membantu menekan harga obat yang tinggi," jelas seorang peneliti, Aaron Dibner-Dunlap.

Aaron menyontohkan, pesan singkat bisa berupa kata-kata langsung seperti 'waspadai gejala malaria termasuk demam dan menggigil. Jika tidak diatasi penyakit ini bisa mengakibatkan kematian'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.