Sukses

10 Mitos tentang Olahraga yang Sebaiknya Tidak Dipercaya

Banyak mitos yang beredar seputar olahraga. Kalau Anda bingung, coba perhatikan 10 mitos ini

Liputan6.com, Jakarta Masih ada sejumlah mitos yang agak mengganggu dan kemudian diyakini kebenarannya. Sebelum terlampau jauh meyakini kesalahpahaman tersebut, GoodHealth dan WebMD membeberkan mitos keliru tentang olah raga.

1 Latihan kardio sebelum latihan beban
Cara ini ternyata belum tepat. Para ahli di University of Tokyo menjumpai, mere¬ka yang melakukan latihan kekuatan 20 menit sebelum bersepeda statis bisa membakar lemak 10 persen lebih banyak selama latihan kardio.

Teorinya, ketika latihan beban, tubuh akan menghasilkan hormon yang membantu melepaskan lemak dari cadangan tubuh.

2 Peregangan sebelum berolah raga
Teknik ini rupanya tidak tepat. Kieran O’Sullivan, pengajar fisioterapi dari University of Limerick, Irlandia, menjelaskan bahwa hal tersebut malah akan mengu¬rangi seberapa keras Anda bisa berolah raga.

“Peregangan statis tampaknya akan mengurangi fleksibilitas selama satu jam setelah melakukannya,” katanya.
Ia menyarankan untuk pemanasan dinamis berupa lari santai selama beberapa menit dan melakukan gerakan ringan selama berolah raga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Denyut jantung

3 Denyut jantung maksimal saat berolah raga adalah 220-usia
Hal ini tidak berlaku bagi kaum Hawa. Para peneliti dari Northwestern University, Chicago, menyatakan bahwa perhitungan tersebut cukup tinggi bagi banyak wanita.
Sekarang ada perhitungan baru yang dikemukakan Dr. Martha Gulati, yakni denyut jantung maksimum perempuan = 206 – (88 persen dari usia). Jadi, kalau Anda berusia 32 tahun, denyut jantung maksimum adalah 178.

4 Crunch menghilangkan lemak perut
Ini mitos keliru. Sebabnya, kata Phil Tyne, direktur pusat kebugaran di Baylor Tom Landry Health & Wellness Center, Dallas, “Anda tidak bisa memilih area yang lemaknya ingin dibakar.”

Dengan kata lain, crunch bukan menjadi target penurunan berat badan di area tersebut. Untuk membakar lemak, kita tetap harus melakukan latihan kardiovaskular dan pembebanan.

3 dari 5 halaman

Latihan kardio

5 Latihan kardiovaskularlah yang baik bagi jantung
Kenyataannya, hasil penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa latihan pembebanan selama 30 menit atau lebih selama seminggu akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 23 persen.

"Setiap latihan yang meningkatkan sirkulasi tetap memiliki sejumlah manfaat bagi jantung," ujar Prof. Steve Selig, direktur nasional dari Exercise and Sports Science Australia.

6 Kalori yang terbakar berjalan kaki = berlari
Jarak yang ditempuh bisa jadi sama, tetapi kalori yang dibakar belum tentu. Peneliti di Syracuse University, New York, menjumpai pelari membakar kalori lebih banyak 30 persen daripada yang berjalan kaki dengan jarak sama.

4 dari 5 halaman

Tak berkeringat

7 Tidak banyak berkeringat = belum cukup latihan
Berkeringat tidak selalu menjadi indikator bahwa Anda sudah menguras tenaga. Keringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri. Jadi mungkin saja seseorang tidak terlalu banyak berkeringat meski kalori yang terbakar sudah banyak.

8 Perlengkapan olah raga mahal mengurangi risiko cedera
Pernyataan ini tidak sepenuhnya disetujui oleh Dr. Craig Richards dari University of Newcastle. Dalam dua uji coba, satu kelompok menggunakan sepatu yang seimbang dan satunya menggunakan sepatu olah raga yang dibuat sesuai jenis kaki. Hasilnya menunjukkan bahwa insiden cedera sama jumlahnya dengan orang-orang yang menggunakan sepatu lama.

“Satu-satunya cara untuk mengetahui sepatu tersebut cocok dengan Anda adalah dengan membeli dan menggunakannya,” katanya.

5 dari 5 halaman

Mandi air hangat

9 Mandi air hangat usai olah raga
Menurut fisioterapis Jeremy Ingram, air dingin justru lebih efektif dalam mengurangi rasa nyeri keesokan harinya. “Kebanyakan otot terasa nyeri akibat peradangan dan panas akan menambah nyeri tersebut,” kata peneliti yang studinya muncul dalam Journal of Science and Medicine in Sports ini.

10 Asupan protein penting setelah latihan
Mungkin benar untuk kaum pria, namun bagi wanita hal ini tidak ada bedanya. Artinya, kalau ingin menyantap roti gandum ataupun muffin ketimbang omelet usai olah raga, oke-oke saja. Yang perlu diingat, tubuh sangat cepat menimbun kalori ketimbang membakarnya. Jadi asupan usai olah raga, tetap harus dijaga juga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini