Sukses

Anak Demam Selama di Umrah, Orangtua Jangan Panik Dulu

Sejumlah jamaah langsung memeriksakan kondisi tubuhnya di rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) satu hari setelah mendarat

Liputan6.com, Jakarta Takut terpapar virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) selama menjalani ibadah umrah di Tanah Suci Makkah, sejumlah jamaah langsung memeriksakan kondisi tubuhnya di rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) satu hari setelah mendarat di Indonesia. Terlebih, para jamaah yang mengikutsertakan buah hatinya dalam perjalanan itu.

"Dengan adanya informasi tentang MERS-COV ini, begitu turun dari Airport, orang-orang langsung menghubungi saya dan memeriksakan kondisinya. Mereka bertanya, apakah saya atau anak saya terpapar virus itu." kata Spesialis Infeksi Pencernaan yang pernah bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Mulyadi Tedjapranata, MD, FIAS dalam acara `Cara Aman Menangani Virus MERS-CoV dan Pencegahannya` di STANMED Center, Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (14/5/2014)

Meski anak-anak memiliki risiko cukup besar untuk terpapar virus berjenis RNA itu, bukan berarti orangtua langsung panik, dan memperlakukan buah hatinya secara berlebihan, saat ia terserang flu. Ia menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan obat untuk menaikkan daya tahan si anak.

"Ketika anak flu selama berada di sana, jangan diberikan antibiotika. Karena virus tidak akan mati dengan obat antibiotika ini. Carilah obat untuk menaikkan daya tahan tubuhnya, sehingga ketika daya tahan tubuh menguat, anak akan mengalami proses penyembuhan secara alami," kata Mulyadi menambahkan.

Tapi, bila sudah menginjak kaki di tanah air dan si anak masih mengalami demam dengan suhu cukup tinggi, orangtua barulah boleh panik. Apalagi, kondisi yang dialami anaknya itu terjadi dalam kurun waktu 14 hari.

"Kalau kondisinya seperti ini, lakukanlah segera pemeriksaan. Tetap jangan panik. Karena, kebanyakan pasien yang saya periksa cuma radang biasa saja,"  kata dia menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini