Sukses

Warga Bali Diduga Terinfeksi Virus Korona

Seorang orang warga Bali berinisial AS (50) diduga terkena virus Mers-CoV

Liputan6.com, Denpasar Virus Korona atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) membuat sejumlah orang khawatir. Seorang orang warga Bali berinisial AS (50) diduga terkena virus Mers-CoV. AS belum lama ini baru saja mengunjungi Arab Saudi untuk menjalani ibadah Umroh.

Informasi dugaan terkena Virus Korona tersebut sudah diterima Kepala Dinas Kesehatan PRovinsi Bali, Ketut Suarjaya. "Kami mendapat laporan bahwa ada satu pasien yang diduga terjangkit virus Mers-CoV. Dia dirujuk ke ruang isolasi RSUP Sanglah," kata Suarjaya di Denpasar, Rabu (7/5).
 
Sebelum dilarikan ke RSUP Sanglah, Suarjaya menceritakan jika AS sebelumnya pernah menjalani pengobatan di RSU Surya Husada Denpasar. Keluhan yang dideritanya mirip dengan gejala Mers yakni sesak napas, batuk sejak empat hari lalu, disertai demam mencapai 36 derajat celcius.
 
"Atas kecurigaan ini, pasien kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah untuk menjalani rawat inap di ruang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di Bali, hal ini untuk ketiga kalinya RSUP Sanglah mendapat rujukan pasien yang dicurigai terduga virus Mers-CoV," jelasnya.

Kasus AS yang diduga terjangkit virus Mers bukan kali pertama di Bali. Sebelumnya, pasien terduga terjangkit virus Mers-CoV pertama kali di Bali yang dirawat merupakan warga asal Arab Saudi. Pasien kedua adalah warga Bali yang memiliki riwayat Umroh ke Arab Saudi sebelum sakit. Namun akhirnya setelah diperiksa secara menyeluruh keduanya dinyatakan negatif virus Mers-CoV.

Tak hanya Bali, Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K) mengatakan bahwa ada warga Medan yang meninggal dunia karena MERS. Tapi, hal tersebut dibantah Kementerian Kesehatan. Menurut Kepala Badan Penelitian dan ‎Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama, jemaah umrah asal Medan yang diduga terkena virus korona atau flu Arab ternyata setelah melakukan tes laboratorium hasilnya negatif. /Abd

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini