Sukses

369 Jemaah Calon Haji Asal Batam Terdiri dari Lansia dan Risiko Tinggi

Jumlah jemaah calon haji lansia atau yang berstatus risiko tinggi dari Embarkasi Batam sebanyak 166 laki-laki dan 203 perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari setengah jemaah calon haji asal Batam yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 25 merupakan calon haji lansia atau berstatus risiko tinggi (risti).

Jumlah mereka sebanyak 369 dari 448 orang calon haji. Data itu berdasarkan pemeriksaan kesehatan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Dilansir dari Antara, Selasa (30/7/2019), petugas TKHI kloter 25 embarkasi Haji Batam dr Dithya Ilma mengatakan, jumlah jemaah calon haji lansia atau yang berstatus risiko tinggi sebanyak 166 laki-laki dan 203 perempuan.

"Penyakit yang diderita 369 calon haji tersebut adalah hipertensi dan gangguan metabolisme," ujar Dithya.

Meski begitu, dirinya memastikan seluruh jemaah calon haji kloter 25 dan seorang dari kloter 24 yang berangkat bersama kloter 25 dalam kondisi stabil dan siap diberangkatkan.

"Ada 5 jemaah menggunakan kursi roda, kondisi kesehatan stabil. Semoga bisa sampai ke Jeddah dengan selamat dan dapat melaksanakan haji," tegas Dithya.

449 orang jemaah calon haji kloter 25 dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Jambi berangkat melalui Embarkasi Hang Nadim Batam pada Senin 29 Juli 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Jemaah Haji dari Batam

Sementara itu, Ketua kloter 25 Zainal Arifin mengatakan, kloter yang dipimpinnya terdiri atas 298 orang calon haji Kabupaten Merangin dan 142 Kerinci bersama beberapa orang petugas haji.

Kepala Bagian Humas dan Informasi Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam, Syahbudi mengatakan, pihaknya sudah memberangkatkan 10.712 calon haji.

Pada musim haji tahun ini, Embarkasi Hang Nadim Batam memberangkatkan sekitar 12.860 calon haji dari Riau, Kepri, Kalbar dan Jambi yang terbagi dalam 29 kloter.

 

(Nabila Bilqis)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini