Sukses

Daftar Haji Sejak 3 SD, Remaja Pamekasan Berhaji di Usia 17 Tahun

Pemuda kelahiran tahun 2002 ini, adalah bagian dari jemaah haji kloter SUB 11 embarkasi Surabaya

Liputan6.com, Madinah - Paras muda Singgit memang sangat terlihat di antara para jemaah haji lainnya. Sesekali senyum malu-malu tampak dari wajahnya saat menjawab pertanyaan yang diberikan Media Center Haji (MCH) di Madinah.

Singgit baru saja tiba di Tanah Suci. Dia tercatat sebagai salah satu jemaah haji termuda asal Indonesia. 

Pemuda bernama lengkap Mohammad Al Jufri Ahyi Singgit ini berhaji di usia 17 tahun. Kedua orang tuanya telah mendaftarkan berhaji sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD) atau umur 9 tahun.

"Usai 9 tahun didaftarkan, pergi sama orang tua," kata pemuda asal Pamekasan, Madura Jawa Timur tersebut di Madinah, seperti dikutip Kamis (11/7/2019).

Pemuda kelahiran tahun 2002 ini, adalah bagian dari jemaah haji kloter SUB 11 embarkasi Surabaya yang tiba di Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain. Dia berhaji ditemani kedua orang tuanya. Saat ini, mereka tinggal di Hotel Mather Al-Tayiba.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Pelurus Umat

Singgit pandai berbahasa Arab. Kini, dia masih menempuh pendidikan di Pesantren Gontor, Jawa Timur. 

Dia mengaku sangat bahagia bisa berangkat haji menemani kedua orang tuanya. Dia merupakan anak tunggal. "Alhamdulilah bahagia (pergi haji). Untuk ibadah ini, saya izin sekolah selama dua bulan," ujar Singgit.

Kepada anak-anak muda Indonesia, Singgit berpesan untuk bisa membahagiakan orang tua. "Jadilah orang yang selalu mencari rida Allah, membahagiakan orang tua, bisa meluruskan umat," kata Singgit.

Menemani sang putra, Ibu Singgit, Suhartini mengaku sudah tiga kali naik haji. Dikatakan jika kemampuannya untuk membawa Singgit ke Tanah Suci sudah menjadi jalan atau pertolongan dari Allah.

"Ini sudah memang ridho Allah, ada ridho Allah masih kecil punya uang," kata dia.

Suhartini mengungkapkan jika Singgit adalah anak satu-satunya. Putra pertamanya, telah meninggal dunia.

Dia pun berharap dengan beribadah haji bisa membuat kehidupan yang lebih baik untuk putranya. "Saya berdoa buat Singgit semoga jadi anak yang soleh, punya ilmu, sukses, dan diridai Allah," ungkap dia.

Dia turut mengungkap jika Singgit ingin sekali berkuliah di Kota Madinah. Cita-citanya adalah menjadi 'pelurus umat'.

Simak video berikut:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.