Sukses

Profil Chris Hadfield Astronaut yang Bernyanyi di Luar Angkasa

hris Hadfield juga mulai belajar mengemudikan pesawat terbang di usia remaja. Setelah lulus dari teknik mesin pada 1982, Chris Hadfield menjadi pilot tempur bagi Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD).

Liputan6.com, Jakarta - Chris Hadfield merupakan salah satu astronaut NASA dan CSA yang populer di laman media sosial. Pria kelahiran Kanada pada 1959 kerap membagikan videonya tengah bernyanyi sambil bermian gitar saat tengah bertugas di Stasiun Luar Angkasan Internasional (ISS).

Pembawaannya yang menyenangkan membuat Chris Hadfield dijuluki sebagai astronaut multitalenta. Dikutip dari laman resmi NASA Kamis (28/03/2024), Chris Hadfield mewujudkan ketertarikannya pada antariksa dengan masuk ke dalam dunia angkatan udara Kanada.

Pada usia 13 tahun, Chris Hadfield bergabung dengan Royal Canadian Air Cadets. Royal Canadian Air Cadets merupakan program militer Kanada untuk anak berusia 12 sampai 19 tahun.

Chris Hadfield juga mulai belajar mengemudikan pesawat terbang di usia remaja. Setelah lulus dari teknik mesin pada 1982, Chris Hadfield menjadi pilot tempur bagi Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD).

NORAD merupakan sebuah organisasi bersama Kanada dan Amerika Serikat dalam rangka kedaulatan negara. Sepanjang kariernya, ia sudah menerbangkan lebih dari 70 jenis pesawat.

Bahkan, US Air Force dan US Navy juga menobatkannya sebagai Top Test Pilot. Chris Hadfield terpilih sebagai astronaut baru Canada Space Agency (CSA) dari 5.330 pelamar pada 1992.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

CSA

Tidak hanya bekerja di Kanada, ia ditugaskan CSA untuk bekerja di Johnson Space Center milik NASA di Amerika Serikat. Saat itu, ia bertugas menangani masalah teknis dan pengembangan Shuttle.

Di NASA, Chris Hadfield juga menjadi komunikator kapsul (CAPCOM), pemberi kendali misi kepada astronaut di orbit, untuk 25 misi Space Shuttle. Chris Hadfield pertama kali terbang ke luar angkasa pada 1995.

Ia merupakan satu-satunya orang Kanada yang pernah berkunjung dan memperbaiki Mir Space Station. Pada 2001, Chris Hadfield bertugas untuk memasang lengan robotik (Canadarm) untuk International Space Station yang sedang dibangun di luar angkasa.

Setelah tiga kali pergi ke luar angkasa, Chris Hadfield pensiun pada 2013. Chris Hadfield identik dengan gitarnya.

Selama berada di space station, astronaut memang diperbolehkan untuk membawa barang-barang favoritnya. Gitar adalah barang yang dibawa oleh Hadfield selama misi.

Ia menyalurkan hobi bermusiknya di luar angkasa dengan cara melakukan cover lagu. Space Oddity merupakan cover lagu yang membuat Chris Hadfield terkenal.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Anak Laki-Laki

Ia membuat cover lagu ini dibuat berdasarkan permintaan anak laki-lakinya. Bahkan, video musiknya sampai ditonton puluhan juta kali di kanal YouTube.

Lagu ciptaan David Bowie itu menceritakan tentang seorang astronaut yang terjebak di dalam pesawat antariksa. Selain menjadi astronaut dan musisi, Chris Hadfield juga merupakan penulis buku-buku best seller.

Ia pernah menerbitkan beragam buku mulai dari buku anak-anak seperti The Darkest Dark, autobiografi An Astronaut’s Guide to Life on Earth, serta novel fiksi The Apollo Murders dan The Defector. Talenta astronaut asal Kanada ini tidak berhenti sampai di situ.

Sepanjang kariernya sebagai astronaut, ia juga memiliki hobi fotografi. Hasil jepretannya terkadang dibagikan oleh CSA dan NASA.

Hadfield juga menggabungkan foto-foto terbaiknya dalam sebuah buku esai berjudul You Are Here: Around the World in 92 Minutes yang terbit 1 tahun setelah ia pensiun. Chris Hadfield menjadi salah satu astronaut yang paling aktif di media sosial.

Bahkan setelah ia pensiun. Melalui akun sosial media X (Cmdr_Hadfield) dan Instagram (colchrishadfield), membagikan aktifitasnya yang sedang sibuk mempromosikan novel fiksi ilmiah terbarunya dan menjadi pembicara di beberapa tempat.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.