Sukses

Santer Rumor Raja Charles III Meninggal, Kedubes Inggris: Laporan Palsu

Istana Buckingham mengumumkan bulan lalu bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Namun, mereka tidak menjelaskan jenis kankernya secara spesifik.

Liputan6.com, London - Beberapa Kedutaan Besar Inggris menolak laporan palsu yang menyebutkan Raja Charles III meninggal.

"Kami ingin memberi tahu Anda bahwa kabar tentang kematian Raja Charles III adalah palsu," tulis akun media sosial Kedutaan Inggris di Kyiv, Ukraina, pada Senin (18/3/2024) di platform X alias Twitter.

Kedutaan Besar Inggris di Azerbaijan menyampaikan pesan serupa pada Senin, dengan menulis, "Kami menginformasikan bahwa laporan tentang kematian Raja Charles III adalah palsu!"

Pernyataan-pernyataan tersebut muncul setelah rumor beredar di dunia maya dan media Rusia bahwa raja Inggris berusia 75 tahun itu meninggal. Demikian seperti dilansir The Hill, Selasa (19/3).

Istana Buckingham mengumumkan bulan lalu bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Namun, mereka tidak menjelaskan jenis kankernya secara spesifik.

Dalam pidatonya awal bulan ini, Raja Charles III berterima kasih atas harapan-harapan yang luar biasa baik dan bijaksana untuk kesehatannya. Dia pun berjanji untuk terus melayani dengan kemampuan terbaiknya.

Spekulasi tentang kesehatan raja muncul di tengah fokus yang intens terhadap keluarga Kerajaan Inggris setelah Kate Middleton yang bergelar Putri Wales mengeluarkan permintaan maaf pekan lalu karena mengedit foto resminya yang dirilis dalam rangka memperingati Hari Ibu.

Foto tersebut kemudian ditarik dari distribusi oleh sejumlah kantor berita.

"Seperti banyak fotografer amatir, saya kadang-kadang bereksperimen dengan pengeditan," kata Kate Middleton dalam pernyataan yang dikeluarkan Istana Kensington setelah fotonya ditarik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disebarluaskan Media Rusia?

Mengutip The Guardian, rumor Raja Charles III meninggal muncul di media Rusia pada Senin sore. Kabar itu semakin meluas ketika dibagikan di saluran Telegram yang digunakan oleh Vedomosti, yang pernah menjadi surat kabar bisnis paling dihormati di Rusia.

"Raja Charles III meninggal," demikian bunyi laporan itu, dilengkapi dengan foto sang raja saat mengenakan seragam militer.

Saluran Telegram pro-Kremlin, Readovka, yang memiliki lebih dari 2,35 juta subscribers turut meloloskan rumor tersebut.

"Pengumuman berikut ini dibuat oleh tim komunikasi kerajaan. Raja meninggal secara tidak terduga kemarin sore," sebut Readovka pada Senin.

Situs web Rusia Gazeta.Ru menulis di X, "Raja Charles III dari Inggris meninggal. Hal ini dilaporkan oleh Istana Buckingham. Raja berusia 75 tahun. Dia baru-baru ini didiagnosis menderita kanker."

Namun, Gazeta.Ru kemudian mengedit dan menambahkan, "Pada saat yang sama, media Inggris tidak melaporkan hal ini. Kemungkinan besar, informasi tersebut palsu."

Dan rumor menyebar hingga ke Ukraina dan ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi terkemuka. Di Tajikistan, media independen terbesar negara itu Asia-Plus, juga ikut mengabarkan rumor kematian Raja Charles III.

Pada akhirnya, kantor berita Rusia TASS, meluruskan kesimpangsiuran yang terjadi dengan menyebutkan, "Raja Charles III terus menjalankan tugas resminya dan melangsung pertemuan-pertemuan pribadi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.