Sukses

Tak Bisa Batal, Firma Hukum Ini Tidak Sengaja Putuskan Perceraian Pasangan yang Salah

Pasangan ini harus bercerai karena kesalahan firma hukum.

Liputan6.com, Jakarta Menjalani sebuah pernikahan tentu tak selalu berjalan dengan lancar. Pasalnya, ada saja permasalahan yang datang menghampiri banyak pasangan saat membangun rumah tangga.

Namun, tentu saja permasalahan dalam sebuah rumah tangga sering kali dapat diselesaikan dengan baik. Meski begitu, beberapa pasangan juga memilih untuk bercerai karena permasalahan yang ada dinilai tak kunjung usai.

Akan tetapi, pernahkah kamu mendengar adanya perceraian yang justru dilakukan secara tidak sengaja? Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Selasa (16/4/2024) pasangan di London, Ingris secara tidak sengaja harus bercerai.

Rupanya perceraian tersebut terjadi karena adanya kesalahan dari petugas firma hukum yang salah memilih file perceraian. Kesalahan petugas tersebut menyebabkan pasangan suami istri bercerai bahkan tidak bisa dibatalkan oleh hakim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proses perceraian hanya 21 menit

Seorang hakim senior baru-baru ini menolak untuk membatalkan perceraian pasangan yang secara tidak sengaja dipilih dari menu dropdown oleh pengacara di firma hukum. Firma hukum tersebut diketahui dipimpin oleh Ayesh Verdags yang cukup terkemuka di London.

Pasangan yang tak sengaja bercerai diketahui bernama Tuan dan Nyonya Williams yang telah menikah selama 21 tahun. Rupanya, pasangan tersebut memang mendaftar untuk perceraian namun masih dalam proses perjanjian keuangan saat petugas Verdags tak sengaja memilih file keduanya untuk perceraian yang resmi.

Perintah perceraian tersebut bahkan muncul di portal online yang membuat mereka secara resmi berpisah hanya membutuhkan waktu 21 menit saja.

3 dari 3 halaman

Tak bisa dibatalkan

Mengetahui adanya kekeliruan, pasangan tersebut telah mengajukan pembatalan putusan ke pengadilan. Akan tetapi, hakim menolak untuk pembatalan tersebut karena adanya kepercayaan dari masyarakat soal perintah perceraian.

"Ada kepentingan kebijakan publik yang kuat untuk menghormati kepastian dan finalitas yang muncul dari keputusan akhir perceraian dan mempertahankan status quo yang telah ditetapkan,” kata Sir Andrew McFarlane, presiden divisi keluarga.

Perwakilan Verdas mengungkapkan baru menyadari kesalahan tersebut 2 hari setelahnya. Akan tetapi saat meminta pengadilan tinggi untuk membatalkan perintah perceraian terakhir ditolak. Perusahaan bersikeras bahwa karyawannya secara tidak sengaja memilih file pasangan tersebut dengan satu klik sederhana. Akan tetapi hakim mengungkapkan jika seseorang harus melalui beberapa halaman portal untuk mendapatkan perintah akhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.