Sukses

Asal Usul Penemuan Kopi oleh Penggembala Kambing di Ethiopia

Menurut cerita, kopi ditemukan secara tidak sengaja oleh penggembala kambing di Ethiopia. Begini kisahnya.

Liputan6.com, Addis Ababa - Setiap hari, jutaan orang menyeduh secangkir kopi di pagi hari untuk membantu mereka memulai hari. Seperti kebanyakan hal dalam sejarah, mulai dari susu hingga sayuran, ada seseorang yang menjadi penemu pertamanya.

Lantas, siapa yang menemukan biji kopi hingga pencetus proses memanggang biji tersebut sebelum akhirnya menciptakan kadar kafein?

Dikutip dari laman Mentalfloss.com, Selasa (12/3/2024), seorang penggembala kambing asal Ethiopia pada abad ke-9 bernama Kaldilah yang disebut melakukan hal tersebut.

Diduga, Kaldi mengamati kambingnya bertingkah tidak menentu setelah memakan buah beri merah dari pohon kopi arabika di dekatnya.

Kemudian, ia mencoba beberapa buah tersebut. Hasilnya, ia bertindak sama hipernya dengan kawanan kambing tersebut.

Dia kemudian membawa sejumlah kopi ke sebuah biara. Dari pengamatan para pria di biara, itu berkaitan dengan iblis.

Para pemimpin agama di sana kemudian melemparkan biji kopi ke dalam api untuk memusnahkannya.

Namun, aroma sedap yang dihasilkan membuat mereka memberikan kesempatan kedua pada biji kopi tersebut.

Sama seperti teh, mereka memasukkan biji panggang ke dalam air hangat dan lahirlah kopi (minuman).

Terlepas dari cerita tersebut, praktik mengunyah biji kopi sebagai stimulan diperkirakan sudah ada berabad-abad sebelum dugaan penemuan Kaldi.

Orang-orang akan menggilingnya untuk dicampur dengan mentega dan lemak hewani untuk mengawetkan makanan saat hendak menuju perjalanan jauh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Budi Daya Kopi di Seluruh Dunia

Kisah Kaldi memang sulit dijabarkan. Terlepas dari hal itu, budidaya dan perdagangan biji kopi untuk minuman dimulai di negara-negara Arab pada abad ke-14 dan menyebar ke seluruh Mesir, Suriah, dan Turki.

Dikatakan tidak ada satu pun tanaman kopi yang ada di luar Arab atau Afrika hingga tahun 1600-an, lalu seorang peziarah bernama Baba Budan tanaman itu ke India.

Pada tahun 1616, Pieter van der Broeck menyelundupkan kopi keluar dari Mocha, Yaman, dan membawanya ke Amsterdam.

Tak lama kemudian, Belanda dan koloninya terutama Sri Lanka dan Jawa mengambil alih perdagangan Eropa, diikuti oleh Prancis di Karibia, Spanyol di Amerika Tengah, dan Portugis di Brasil.

Minuman tersebut akhirnya sampai ke Amerika melalui penjajah Inggris yang berlabuh di New York City.

Saat ini, rata-rata orang Amerika menghabiskan sekitar USD 2000 per tahun untuk kopi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.