Sukses

Pastor di Spanyol Ditangkap Usai Ketahuan Jualan Narkoba dan Obat Kuat

Pengacara pastor tersebut menyebut bahwa tuduhan yang dijatuhkan terhadap kliennya tidak berdasar.

Liputan6.com, Madrid - Seorang pastor di Spanyol ditangkap dan diskors sementara oleh Gereja Katolik setempat setelah diduga menjual obat-obatan terlarang seperti narkoba hingga obat kuat viagra.

"Pastor dari Don Benito, kota dengan sekitar 35.000 penduduk di wilayah barat Extremadura ditahan karena dicurigai menyelundupkan zat-zat narkotika," ungkap Keuskupan Plasencia, Spanyol, dalam pernyataannya, seperti dilansir CBS News, Selasa (27/2/2024).

Media El Pais melaporkan bahwa pastor itu ditangkap bersama pria lain, yang diduga merupakan pacarnya. Kedua pria tersebut, yang telah berada di bawah pengawasan polisi selama beberapa bulan, menggunakan rumah sewaan untuk menyimpan barang-barang tersebut.

Setelah ditangkap, pastor itu dibebaskan sementara oleh hakim investigasi.

Pihak keuskupan mengungkapkan kekecewaan berat atas skandal tersebut, dan merasa pantas untuk memberhentikannya dari tugas pelayanan gereja.

"Pastor tersebut juga telah ditawari bimbingan psikologis dan spiritual," tambah pernyataan keuskupan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pernah Menjabat sebagai Pastor Paroki

Media El Espanol mengidentifikasi pastor tersebut sebagai Don Alfonso Raúl Masa Soto, yang dikenal sebagai Don Alfonso. Dalam artikelnya, disebutkan bahwa Alfonso lulus dengan gelar teologi dogmatis dari Universitas Kepausan.

Ia juga pernah menjadi pastor paroki di beberapa kota di Salamanca, dan ketika dia dipindahkan ke paroki di Don Benito, penduduk Salamanca yang menghormatinya pun menolak ia dipindahtugaskan.

Penangkapan Alfonso terjadi hanya beberapa hari setelah seorang pendeta di Connecticut ditangkap atas lima tuduhan – termasuk kepemilikan sabu dan kepemilikan dengan maksud untuk menjual narkotika.

3 dari 3 halaman

Tuduhan Tak Berdasar

Sementara itu, seperti melansir BBC, pengacara Alfonso menyebut bahwa tuduhan yang diberikan terhadap kliennya tidak berdasar. Ia juga menyebut bahwa kliennya "tidak mengetahui apapun". 

Dalam sebuah pernyataan, Keuskupan Plasencia mengatakan pihaknya "menunggu fakta-fakta diklarifikasi" dan proses penyelidikan dilanjutkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.