Sukses

Bantu Hamas, Hizbullah Lancarkan Serangan Drone ke Pangkalan Militer Israel

Militer Israel mengakui bahwa salah satu pangkalan militernya di Israel utara menjadi sasaran. Namun, mengatakan tidak ada korban luka atau kerusakan.

Liputan6.com, Beirut - Hizbullah menyatakan pihaknya melancarkan serangan drone ke markas besar tentara Israel di utara pada hari Selasa (9/1/2024), sebagai pembalasan atas serangan baru-baru ini di Lebanon yang menewaskan pejabat tinggi Hamas dan Hizbullah.

Militer Israel mengakui bahwa salah satu pangkalan militernya di Israel utara menjadi sasaran. Namun, mengatakan tidak ada korban luka atau kerusakan.

Israel tidak menyebutkan di mana pangkalan itu berada. Juga pada Selasa, sejumlah pejabat Israel mengaku bahwa serangan drone Israel di Lebanon menewaskan tiga anggota Hizbullah. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (10/1).

Adapun Hizbullah menyebutkan pihaknya menargetkan markas komando utara tentara Israel di Safed dengan beberapa drone, menyebutnya sebagai pembalasan atas serangan Israel di Beirut pekan lalu yang menewaskan pejabat tinggi Hamas Saleh al-Arouri dan serangan pada Senin (8/1) yang menewaskan komandan Hizbullah Wissam al-Tawil.

Wissam al-Tawil adalah anggota paling senior dari Hizbullah yang tewas dalam beberapa bulan terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kekhawatiran Perang Gaza Meluas

Kota Safed agak jauh dari tempat terjadinya sebagian besar pertempuran harian Israel-Hizbullah, terletak sekitar 12 kilometer dari perbatasan.

Militer Israel menuturkan sistem pertahanan udaranya diaktifkan untuk mencoba mencegat "pesawat musuh" dan sebuah proyektil menghantam pangkalan tersebut, tanpa menyebutkan secara spesifik di mana sasarannya.

Hizbullah kemudian mengatakan pihaknya juga menyerang setidaknya enam pos Israel di sepanjang perbatasan.

Meningkatnya serangan lintas batas telah menimbulkan kekhawatiran akan perang kedua dengan latar belakang perang Hamas Vs Israel yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober. Hizbullah menekankan bahwa dengan menjaga front utara Israel tetap aktif, mereka membantu mengurangi tekanan terhadap Hamas di Gaza.

Hizbullah telah kehilangan sekitar 150 anggotanya dalam baku tembak yang terjadi hampir setiap hari.

3 dari 3 halaman

Hizbullah Menolak Berhenti Menyerang Israel

Di Desa Khirbet Selm, Lebanon selatan, ribuan orang mengambil bagian dalam pemakaman komandan Hizbullah Wissam al-Tawil. Peti matinya, yang terbungkus bendera kuning Hizbullah, dibawa melalui jalan menuju pemakaman.

Para pejabat Israel telah menuntut selama berminggu-minggu agar Hizbullah menarik para pejuangnya dari daerah perbatasan agar puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat pertempuran dapat kembali ke rumah mereka. Saat berkunjung ke Israel bulan lalu, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengungkapkan "hasil negosiasi" akan menjadi cara terbaik untuk meyakinkan penduduk Israel utara.

Namun, Sheik Nabil Qaouk, anggota Dewan Pusat Hizbullah, menegaskan dalam pidatonya saat pemakaman bahwa pembunuhan Wissam al-Tawil tidak akan menghentikan serangan di sepanjang perbatasan.

Sesaat sebelum pemakaman, serangan drone Israel terhadap Khirbet Selm menewaskan seorang anggota Hizbullah. Militer Israel mengklaim bahwa anggota Hizbullah yang terbunuh, Ali Hussein Barji, bertanggung jawab atas serangan drone Hizbullah di selatan.

Hizbullah membantahnya.

Sebelumnya pada hari Selasa, serangan drone Israel di Desa Ghandouriyeh, sekitar 10 kilometer dari perbatasan dengan Israel, menghantam sebuah mobil dan dilaporkan menewaskan tiga anggota Hizbullah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini