Sukses

Banjir Terjang Queensland di Australia, KBRI Canberra: Tidak Ada WNI Terdampak

Data KJRI Sydney menunjukkan sekitar 80 orang WNI tinggal dan tersebar di wilayah Queensland Utara. WNI terdiri dari yang tinggal dan menikah dengan Warga Negara Australia dan yang tengah bekerja dalam skema Working Holiday Visa.

Liputan6.com, Canberra - Banjir melanda wilayah Queensland Utara, Australia, terutama terkonsentrasi di wilayah Kota Cairns dan sekitarnya. Juru bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra Gunarmand Nainggolan menyebutkan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia yang terdampak banjir tersebut.

"Data dari KJRI Sydney menunjukkan sekitar 80 orang WNI tinggal dan tersebar di wilayah Queensland Utara. WNI terdiri dari yang tinggal dan menikah dengan Warga Negara Australia dan yang tengah bekerja dalam skema Working Holiday Visa," tutur Gunarmand kepada Liputan6.com saat dihubungi pada Senin (18/12/2023).

"Menurut data dan informasi yang kami terima, tidak ada WNI yang terkena dampak banjir."

Gunarmand menambahkan, "KBRI Canberra dan KJRI Sydney mengimbau warga untuk selalu memantau komunikasi resmi dari Pemerintah Australia, mematuhi seluruh arahan dari pemerintah setempat, tetap waspada, dan segera menghubungi hotline KBRI/KJRI sekiranya membutuhkan bantuan."

Dilansir The Guardian, peringatan cuaca buruk mengenai curah hujan tinggi kini telah dicabut, namun pihak berwenang memperingatkan bahwa bahaya banjir belum berlalu. Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Steven Miles juga menekankan agar masyarakat waspada terhadap buaya setelah sebelumnya laporan muncul mengenai penampakan buaya di tengah kota.

Otoritas kesehatan negara bagian menyatakan bahwa air yang terkontaminasi banjir dapat menyebabkan penyakit akibat bakteri termasuk leptospirosis, yang dapat memicu demam, sakit kepala parah, nyeri otot, menggigil, muntah, dan mata merah.

"Jika nanti Anda terlibat dalam aktivitas bersih-bersih, kenakan alas kaki yang kedap air atau tertutup," ungkap petugas kesehatan John Gerrard. "Cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer. Tutupi luka dan lecet dengan balutan kedap air."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Krisis Air Bersih dan Pemadaman Listrik

Komisaris Polisi Queensland Katarina Carroll mengatakan tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan akibat banjir dan dia mendesak masyarakat untuk tidak mengemudi di jalan yang terendam banjir.

Sementara itu, sebanyak 150.000 penduduk Kota Cairns telah diminta hanya menggunakan air untuk keperluan darurat mengingat instalasi pengolahan yang rusak. Sekitar 13.000 rumah tangga di seluruh Negara Bagian Queensland pun mengalami kehilangan aliran listrik dan penduduk diberitahu bahwa mungkin perlu waktu beberapa hari sampai listrik kembali pulih.

"Penggunaan darurat hanya untuk minuman," kata Wali Kota Cairns Terry James. "Ambil air hujan dari luar untuk menyiram toilet jika perlu."

Pada Senin, helikopter dilaporkan belum dapat menjangkau masyarakat adat Wujal Wujal. Misi evakuasi kedua akan diluncurkan pada Selasa (19/12) pagi waktu setempat dengan bantuan Angkatan Pertahanan Australia.

3 dari 3 halaman

Bandara Cairns Masih Ditutup

Sektor pariwisata Queensland Utara diperkirakan cukup terdampak pembatalan liburan senilai puluhan juta dolar menyusul cuaca ekstrem dan banjir.

Banyak kota, dari Cooktown hingga Innisfail, terisolasi banjir. Bandara Cairns sendiri ditutup setelah darurat banjir parah terus terjadi pada Senin.

Mark Olsen, CEO Tourism Tropical North Queensland, memperkirakan industri pariwisata terdampak sebesar USD 60 juta. Ketika Topan Jasper mendekat pekan lalu dan banjir terus berlanjut hingga pekan ini, Olsen mengatakan Sungai Barron telah meluap dan merendam Bandara Cairns untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Bandara tidak akan menerima penerbangan apapun sampai semuanya dinyatakan aman," ungkap Olsen.

"Kami akan menghadapi minggu yang sulit lagi … Kami tangguh dan kami akan pulih. Namun, industri ini memerlukan bantuan untuk bangkit kembali."

Banjir di Bandara Cairns disebut telah mereda pada Senin pagi, namun bandara tersebut belum dibuka kembali hingga siang hari. Para pengunjung dan penduduk setempat diimbau untuk menjauh.

Pihak berwenang menyatakan ada banyak puing yang perlu dibersihkan dan kemudian mereka akan menilai infrastruktur bandara sebelum memulai pelayanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini