Sukses

Hujan Lebat Picu Aliran Air Deras di Jalur Pendakian Gunung Kinabalu Malaysia, 49 Pendaki Dievakuasi

Pendaki dievakuasi dari Gunung Kinabalu saat hujan deras mengubah jalur puncak menjadi aliran air yang deras.

Liputan6.com, Kuala Lumpur = Hujan lebat mengguyur kawasan di mana Gunung Kinabalu di Malaysia berada, pada Senin 4 Desember 2023. Hal itu dilaporkan telah mengganggu upaya pendakian.

Mengutip The Straits Times, Selasa (5/12/2023), sebanyak 49 orang di Gunung Kinabalu berhasil diturunkan dengan selamat setelah hujan lebat menyebabkan air mengalir ke summit trail (jalur puncak).

Direktur Taman Sabah Maklarin Lakim mengatakan pemandu dan kuli angkut membantu para pendaki menyelamatkan diri ketika aliran air deras turun di sepanjang jalur pendakian tersebut, akibat hujan lebat yang mulai turun sekitar pukul 5.50 pagi pada tanggal 4 Desember.

"Semua pendaki turun dengan selamat menggunakan jalur yang sama. Tidak ada kejadian yang tidak diinginkan," ujar Maklarin Lakim saat dihubungi The Star.

Sebuah video yang diposting di halaman Facebook Gunung Kinabalu Malaysia menunjukkan para pendaki yang sedang berjalan menyusuri jalur banjir dibantu oleh pemandu.

Pendaki biasanya mendaki ke puncak setinggi 4.095 meter sekitar pukul 02.00 dini hari, untuk mencapai Low’s Peak (Puncak Low) sebelum matahari terbit. Mereka kemudian akan mulai turun setelah jam 6 pagi.

Ini bukan pertama kalinya hujan deras "membanjiri" jalan setapak jalur pendakian. Insiden serupa dilaporkan pada 14 Oktober 2022 dan sebelumnya pada bulan September.

Sebagai tindakan pengamanan, Sabah Parks membatalkan pendakian ketika situasinya terlalu berbahaya, terutama saat hujan lebat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1 Pendaki Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi, Alami Luka Bakar 80 Persen

Bicara soal evakuasi pendaki, satu orang pendaki korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, yang terjadi pada Minggu (3/13/2023) berhasil dievakuasi tim gabungan.

Pantauan Liputan6.com di posko pintu masuk Gunung Marapi, satu orang yang berhasil dievakuasi tersebut salam kondisi selamat.

Korban atas nama Ahmad Firman, yang ditemukan dalam kondisi luka bakar 80 persen. Ahmad Firman kini telah dievakuasi ke RS Ahmad Muchtar Bukittinggi.

Korban diangkut dengan tandu dan langsung dibawa menuju ambulans yang sudah bersiap di posko, untuk selanjutnya memdapat penanganan medis.

Satu korban yang berhasil dievakuasi ini, merupakan salah satu 26 korban erupsi yang masih dalam proses evakuasi sebelumnya.

Daftar 26 Pendaki yang Belum Turun, klik di sini

3 dari 4 halaman

Viral Kurir Antar Pizza Hingga Puncak Gunung Fuji dengan Ongkir Rp 4,3 Juta

 Hal lain yang disorot saat membicarakan pendaki datang dari Jepang.

"Saya melakukan perjalanan hiking kemarin (20 Agustus) dan seseorang memesan Domino's Pizza," tulis akun @fatmanairsoft di Twitter seperti dikutip dari World of Buzz, Jumat (26/8/2022).

Kurir pengiriman terlihat di foto terlampir, membawa tas ransel berisi pizza.

Karena penasaran, pemilik akun @fatmanairsoft mulai mencari kurir di YAMAP.  Tanpa diduga, ia menemukan pengirim barang dari situs web.

Pada pukul 07.38 pagi, tampaknya petugas pengantaran menerima pesanan pizza dan mulai mendaki. Setelah 5 jam mendaki, dia berhasil mencapai puncak dan menyerahkan pizza di ketinggian 3.776 meter.

Pizza itu berharga $3.776 yen atau sekitar Rp 408.090, tetapi biaya pengirimannya yang mengejutkan yakni $40.000 yen berkisar Rp 4,3 juta.

Sejumlah pendaki gunung di Jepang itu merasa simpati kepada kurir tersebut.

Jika Anda adalah petugas pengiriman, apakah Anda akan mengambil pekerjaan itu?

Selengkapnya klik di sini...

4 dari 4 halaman

Longsor Salju di Himalaya India, 4 Pendaki Tewas dari 33 Orang yang Terjebak

Sementara itu, lain lagi dengan kisah pendaki berikut yang kurang beruntung. Longsoran salju menghantam tim pendaki gunung di Himalaya India. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya dilaporkan hilang.

34 peserta pelatihan dan tujuh instruktur sedang berlatih navigasi di Gunung Himalaya tersebut, ketika mereka terkena longsoran salju saat turun dari puncak Himalaya di negara bagian utara Uttarakhand.

"Delapan orang dari kelompiok itu diyakini telah diselamatkan dan sisanya terjebak di jurang," kata tim penyelamat seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/10/2022).

Upaya pencarian dihentikan pada malam hari karena hujan dan salju.

Laporan media lokal mengatakan jumlah korban mungkin meningkat secara signifikan.

Kelompok ini terdiri dari peserta pelatihan dari Nehru Institute of Mountaineering di Uttarkashi tak jauh dari lokasi pendakian. Laporan tersebut menyebut mereka telah kembali dari Gunung Drupadi Danda-2 (5.670m; 18.602 kaki) ketika longsoran salju melanda.

Pihak berwenang disiagakan pada Selasa 4 Oktober sekitar pukul 09.30 waktu setempat  (04.00 GMT), kata petugas penyelamat.

"Kami mendapat konfirmasi bahwa empat orang tewas dari 33 orang yang terperangkap. Sekitar delapan dari mereka telah diselamatkan dan sisanya terjebak di dalam jurang," kata Ridhim Aggarwal dari Pasukan Tanggap Bencana Negara kepada kantor berita AFP.

Upaya penyelamatan akan terus dilakukan selama cuaca memungkinkan, katanya.

Sebelumnya, kepala polisi Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan kepada kantor berita Reuters: "Angkatan Udara India sedang melakukan pengintaian udara di gunung tempat longsor terjadi. Tidak mudah untuk mencapai tempat itu."

Menteri Pertahanan Rajnath Singh menulis di Twitter: "Sangat sedih dengan hilangnya nyawa yang berharga karena longsor yang melanda ekspedisi pendakian gunung yang dilakukan oleh Nehru Institute of Mountaineering di Uttarkashi."

Insiden ini terjadi seminggu setelah tubuh pendaki gunung ski terkenal AS Hilaree Nelson ditemukan di Himalaya Nepal.

Nelson, yang dianggap sebagai salah satu pendaki gunung terhebat di generasinya, dilaporkan jatuh ke jurang yang dalam setelah mencapai puncak Gunung Manaslu.

Pada hari yang sama dia hilang, satu orang tewas dan lebih dari selusin terluka dalam longsoran salju di bawah di puncak yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.