Sukses

Jumlah Panda di Luar China Menyusut, Diplomasi Panda di Ujung Tanduk?

Termasuk AS, 23 negara memiliki panda yang dipinjamkan dari China, namun jumlah tersebut semakin berkurang. Skotlandia akan kehilangan dua pandanya pada Desember ketika Kebun Binatang Edinburgh harus mengembalikan mereka ke China, sementara Kebun Binatang Adelaide di Australia hanya memiliki dua panda untuk satu tahun lagi.

Liputan6.com, Washington - Tiga ekor panda meninggalkan kandang mereka di Kebun Binatang Nasional Smithsonian di Washington, DC, Amerika Serikat (AS), dan naik pesawat untuk pulang ke negara asal mereka: China.

Kepulangan mereka pada Rabu (8/11/2023), menandai berakhirnya lebih dari 50 tahun keberadaan panda-panda China di kebun binatang tersebut.

Tian Tian, Mei Xiang, dan anak bungsu mereka Xiao Qi Ji diangkut dari kebun binatang dengan peti dan dimuat ke pesawat FedEx di Bandara Internasional Dulles, yang lepas landas sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Kebun Binatang Nasional adalah kebun binatang AS pertama yang menampilkan panda sebagai bagian dari apa yang disebut diplomasi panda.

Staf kebun binatang menyebutnya sebagai "hiatus" dalam program panda yang sangat populer selama lima dekade setelah kontrak gagal berlanjut. 

Dengan hubungan AS dan China yang naik turun, keberadaan panda di AS, bukan tidak mungkin terimbas.

Pulangnya Tian Tian, Mei Xiang, dan Xiao Qi Ji menjadikan Kebun Binatang Atlanta sebagai satu-satunya kebun binatang AS yang masih memiliki panda. Namun, hal tersebut pun tidak akan berlangsung lama karena kontrak untuk empat panda di sana berakhir tahun depan, tanpa ada kabar perpanjangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dimulai pada Masa Kepresidenan Nixon

China mengakui bahwa panda yang lekat dengan citra hewan menggemaskan dimanfaatkan untuk kebutuhan utama politik dan diplomatiknya, terutama di tempat-tempat yang diharapkan dapat memperoleh pengaruh lebih besar atau hubungan yang lebih dekat. China mengatakan fokusnya adalah pada konservasi dan penelitian dan menurut Beijing program panda yang berlangsung dengan AS produktif.

"Kedua belah pihak telah menjalin hubungan kerja sama yang baik, mencapai hasil yang bermanfaat, dan memainkan peran positif dalam melindungi spesies yang terancam punah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, seperti dilansir CNN, Minggu (3/12/2023).

"Tujuannya adalah untuk lebih melindungi spesies yang terancam punah dan mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati global."

Diplomasi panda China dengan AS dimulai pada tahun 1972, setelah kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon ke China.

Pemerintahan Mao Zedong memberikan dua ekor panda raksasa ke AS sebagai tanda menghangatnya hubungan bilateral setelah puluhan tahun mengalami pembekuan diplomatik.

Ibu Negara Pat Nixon menyambut baik kehadiran dua panda tersebut, dengan mengatakan, "Mereka akan dinikmati oleh jutaan orang yang datang dari seluruh negeri untuk mengunjungi ibu kota negara setiap tahunnya."

Melihat popularitas panda yang meningkat di kalangan orang AS, China mengirim lebih banyak hewan berwarna hitam putih ini ke kebun binatang lain di seluruh negeri, dan pada akhirnya meminjamkan mereka alih-alih memberikannya sebagai hadiah.

3 dari 4 halaman

Kelak Hanya Tersisa Seekor Panda di Benua Amerika

Perjanjian antara China dan kebun binatang AS menetapkan bahwa Beijing adalah pemilik panda dan seluruh keturunannya serta mereka harus membayar konservasi panda di China.

Kebun Binatang Nasional membayar USD 500.000 per tahun, sementara Kebun Binatang Atlanta telah menyumbang lebih dari USD 16 juta sejak dimulainya program pada tahun 1999.

Sejak panda tiba di Kebun Binatang Nasional pada tahun 1972, staf perawatan hewan dan ilmuwan telah mempelajari biologi, perilaku, pembiakan, reproduksi, dan penyakit mereka.

"Tim panda di Kebun Binatang bekerja sama dengan rekan-rekannya di China untuk memajukan upaya konservasi panda yang dipelihara manusia dan di alam liar," kata pihak kebun binatang di situs web-nya.

Pada puncak program ini, terdapat 15 ekor panda di AS, namun dalam dekade terakhir, jumlahnya menurun – bertepatan dengan memburuknya hubungan AS-China. Dan dalam waktu dekat, tidak akan ada lagi panda di kebun binatang AS.

Dengan asumsi China memilih untuk tidak mengirimkan lebih banyak panda dan Kebun Binatang Atlanta akan mengirimkan kembali panda mereka tahun depan, pada akhir tahun 2024 satu-satunya panda di kebun binatang di seluruh benua Amerika adalah Xin Xin di Mexico City.

Xin Xin – yang pada usia 33 tahun sudah tua untuk seekor panda – dimiliki oleh Meksiko dan merupakan daya tarik utama di kebun binatang tersebut, yang kini bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan pengunjung.

"Untuk saat ini, datanglah ke Meksiko!" kata direktur jenderal Kebun Binatang Chapultepec di Mexico City Fernando Gual Sill. "Di Mexico City kami beruntung memiliki (seekor panda) dan dapat melihatnya serta menikmatinya!"

4 dari 4 halaman

Utusan Persahabatan China

Panda yang merupakan bagian dari program pinjaman China dimaksudkan sebagai utusan persahabatan antara China dan negara tuan rumah, sehingga memudarnya program di AS mengindikasikan pergeseran diplomatik.

Rusia, tetangga China di utara, menerima sepasang panda pada tahun 2019. Presiden China Xi Jinping saat itu berdiri di samping Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyambut panda-panda tersebut di kebun binatang di Moskow.

Qatar menerima panda pertamanya tahun lalu.

Termasuk AS, 23 negara memiliki panda yang dipinjamkan dari China, namun jumlah tersebut semakin berkurang. Skotlandia akan kehilangan dua pandanya pada Desember ketika Kebun Binatang Edinburgh harus mengembalikan mereka ke China, sementara Kebun Binatang Adelaide di Australia hanya memiliki dua panda untuk satu tahun lagi.

Panda-panda yang meninggalkan AS akan menuju ke Pangkalan Penelitian Pembibitan Panda Raksasa di Chengdu, di mana dalam beberapa tahun terakhir upaya konservasi telah terbukti berhasil. Panda tidak lagi masuk dalam daftar spesies yang terancam punah dan menurut Kebun Binatang Atlanta populasi mereka telah melonjak hampir 17 persen selama dekade terakhir.

Namun, jumlah total panda raksasa di China, yakni 1.864 ekor berdasarkan sensus terakhir pada tahun 2014, dianggap rendah untuk berkembang biak dan mempertahankan populasi yang layak. Hanya sekitar 61 persen panda di China yang dilindungi oleh cagar alam dan habitat mereka terancam oleh penebangan hutan yang sudah ada.

Staf di Kebun Binatang Nasional berharap suatu hari nanti China akan mengirimkan lebih banyak panda.

"Kami penuh harapan untuk masa depan, jadi kami telah mengajukan permohonan yang sedang ditinjau," kata Bob Lee, direktur perawatan hewan di Kebun Binatang Nasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini