Sukses

Diplomasi Kuliner 50 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-ASEAN, Para Dubes Ramai-Ramai Bikin Sushi

Misi Jepang untuk ASEAN berharap lewat diplomasi kuliner, semakin banyak masyarakat ASEAN mengenal kuliner khas Jepang secara lebih luas lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Diplomasi kuliner menjadi cara yang dipilih oleh Jepang dalam mengeratkan hubungannya dengan 11 negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Terlebih, hubungan keduanya sudah memasuki usia emas yakni 50 tahun.

Jika tahun lalu misi Jepang untuk ASEAN mengenalkan menu soba, tahun ini pihaknya membawa menu sushi dan ikan khas Jepang, Yellowtail.

"Kami ingin agar semakin banyak masyarakat ASEAN tahu lebih banyak soal budaya makanan Jepang. Maka mereka bisa menikmatinya dan punya kesempatan untuk mengunjungi Jepang suatu waktu," kata Dubes Jepang untuk ASEAN, Masahiko Kiya di Kantor Sekretariat ASEAN, Selasa (21/11/2023).

Dubes Kiya menyebut bahwa acara kuliner semacam ini akan menjadi acara tahunan yang diadakannya, dengan tujuan mengenalkan makanan khas Jepang secara lebih luas lagi dan agar semakin banyak orang mengenal makanan tradisional khas Negeri Sakura itu.

Dalam kesempatan ini, koki asli Jepang bernama Naoyuki Shimada dari restoran Okuzono, salah satu restoran Jepang terkenal di kawasan Senopati, Jakarta, mengajak beberapa duta besar dan delegasi ASEAN untuk mencoba membuat maki sushi roll.

Para delegasi diajak untuk membuat sushi roll versi mereka sendiri dengan sejumlah topping yang sudah disediakan seperti tuna, salmon, telur atau tamago dalam bahasa Jepang, crabstick, timun hingga ayam teriyaki.

<p>Maki sushi roll, salah satu makanan khas Jepang yang diperkenalkan dalam rangka perayaan 50 tahun hubungan Jepang dan ASEAN. (Liputan6/Benedikta Miranti)</p>

Maki sushi adalah salah satu jenis sushi yang paling umum ditemui di berbagai restoran Jepang.

Tipe sushi ini terbagi lagi dalam beberapa jenis, yakni hosomaki dan fotomaki. Fotomaki biasanya berukuran lebih besar dan berisi berbagai macam isian seperti sayuran dan potongan ikan.

Sementara hosomaki hanya berisi nasi dan satu jenis isian, misalnya tuna, salmon atau sayuran.

Selain sushi, Naoyuki juga menunjukkan aksinya dalam memotong Yellowtail fish atau ikan ekor kuning, atau dalam bahasa Jepang disebut Buri. Ikan yang biasa dikonsumsi di musim dingin ini kaya akan kandungan DHA dan EPA yang bisa mencegah penyempitan pembuluh nadi dan baik untuk kesehatan liver.

"Ikan ini bisa langsung dimakan jadi sashimi tapi juga banyak digunakan untuk shabu-shabu, hotpot ala Jepang," ujar Naoyuki.

<p>Ikan ekor kuning atau Yellowtail fish, ikan khas Jepang yang disajikan untuk sashimi atau shabu-shabu. (Liputan6/Benedikta Miranti)</p>

Turut hadir dalam acara tersebut, Duta Besar Thailand untuk ASEAN, Urawadee Sriphiromya, Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN Derry Aman, Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Jepang Ogawa Ryosuke dan ASEAN-Japan Good Will Ambassador on Food & Agriculture, Melody Laksani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hubungan 50 Tahun ASEAN-Jepang

Tahun ini, hubungan ASEAN dan Jepang memasuki usia ke-50. Kiya menuturkan harapannya bahwa di usia ini, kedua wilayah tersebut bisa menciptakan sejarah baru mengingat bahwa ASEAN merupakan mitra penting bagi Jepang.

"ASEAN telah menjadi bagian penting dan besar bagi Jepang dan dunia karena terletak di pusat Indo-Pasifik dan ekonominya yang sedang berkembang," kata Dubes Kiya.

"Ini menjadi pusat kerja sama kawasan di berbagai tingkat," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Tahun Lalu Perkenalkan Kuliner Soba

Pada Desember 2022, misi Jepang untuk ASEAN memperkenalkan kuliner soba sebagai rangkaian perayaan jelang 50 tahun hubungan Jepang dengan ASEAN.

Dengan mengundang Master Soba langsung dari Prefektur Miyagi, Jepang berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk langsung berkunjung ke negeri Sakura itu.

"Ini tentu jadi momen penting untuk mempromosikan makanan Jepang," kata Dubes Kiya kala itu.

"Makanan adalah aspek paling menarik dari Jepang menurut saya. Saat kami mempromosikan pariwisata ke Jepang, alasan utamanya adalah makanan," ujarnya lagi.

4 dari 4 halaman

Soba, Mie khas Jepang dengan Sejarah Panjang

Dubes Kiya juga mengatakan bahwa soba adalah mi khas Jepang yang memiliki sejarah panjang.

Jenis mi yang kerap disajikan dengan tempura ini, mi soba biasanya dikonsumsi oleh kalangan senior namun kini berkembang dan disukai semua orang.

Berbahan dasar bhuckwheat, mi tipis Jepang ini biasa disajikan dingin dengan saus, atau panas dalam sup.

Di Jepang, mi soba dapat ditemukan di berbagai tempat, dari tempat makanan cepat saji hingga restoran khusus yang mahal.

Mi soba biasanya disajikan dengan berbagai jenis tempura yang biasanya terdiri dari udang, terong atau sayuran lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini