Sukses

Pakar Tiongkok Ungkap 3 Prospek Pengembangan Hubungan China-Indonesia, Pembangunan Hijau hingga Kerja Sama Maritim

Tak hanya soal isu dunia, perwakilan China juga berbagi pandangan terhadap isu-isu di Indonesia yang menurut mereka dapat dikembangkan terutama dalam hubungan China-Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Profesor di Jean Monnet dan Direktur Institut Urusan Internasional di Universitas Renmin China Wang Yiwei, mengungkap sejumlah hal yang dapat dikembangkan dalam hubungan China-Indonesia.

Kepada Liputan6.com, Wang Yiwei menyampaikan ada tiga hal yang saat ini memiliki prospek untuk dikembangkan dalam kerja sama Indonesia dengan China.

Berikut ini di antaranya:

  1. Pembangunan hijau sebagai prioritas utama. 
  2. Poin kedua yang disoroti adalah digitalisasi. 
  3. Yang ketiga adalah kerja sama maritim. 

Pada poin pertama, Wang Yiwei menekankan pentingnya pembangunan hijau sebagai prioritas utama. Menurutnya, Indonesia harus fokus pada pengembangan energi baru yang ramah lingkungan. 

"Pengembangan hijau, terutama dalam bidang energi, adalah langkah yang sangat penting bagi Indonesia. Ini akan membantu menjaga lingkungan dan memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh, terutama dengan meningkatnya pariwisata," ujar Wang Yiwei dalam pertemuan pers yang diadakan oleh Public Diplomacy Advisory Panel of Ministry of Foreign Affairs of China di Ritz-Carlton Jakarta, Senin 16 Oktober 2023.

"Sekarang, China dapat melakukan hal tersebut. Dalam bidang ketenagalistrikan dan energi baru," jelas Wang Yiwei.

Sementara pada poin kedua yang disorot Wang Yiwei adalah soal digitalisasi. Ia menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang budaya. 

Contohnya, sambung Wang Yiwei, digitalisasi dapat membantu melestarikan warisan budaya melalui teknologi Virtual Reality.

"Kemampuan untuk menjaga dan mengakses sejarah dan warisan budaya melalui teknologi digital sangat penting," ujarnya.

Yang ketiga, lanjut Wang Yiwei, adalah soal kerja sama maritim. Ia mencatat bahwa 20% dari perdagangan dunia melibatkan perdagangan maritim. Dia juga menyoroti digitalisasi dalam sektor maritim. "Semuanya kini telah terdigitalisasi, bahkan di bawah air kita sudah bisa mengadakan acara pernikahan," canda Wang Yiwei.

Wang Yiwei berpendapat bahwa dengan fokus pada ketiga aspek ini, Indonesia dan China dapat membangun kerja sama yang kuat dan berkelanjutan untuk masa depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saling Terhubung Satu Sama Lain

Dalam konteks hubungan antara dua negara, Wang Yiwei juga berpendapat bahwa penting untuk terhubung satu sama lain. Dia mengatakan, "Jika kita ingin menjadi kaya, kita harus terhubung satu sama lain."

Dia juga menekankan pentingnya data, generasi muda, dan globalisasi dalam proses tersebut.

Pernyataan Wang Yiwei disampaikan pada pertemuan pers yang diadakan oleh Public Diplomacy Advisory Panel of Ministry of Foreign Affairs of China di Ritz-Carlton Jakarta. Ia hadir bersama dua orang pembicara untuk membahas hubungan China-Indonesia, kerja sama dalam "Belt and Road Framework", dan hubungan China-AS, hubungan China-Eropa dan juga isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

Pertemuan pada Senin, 16 Oktober 2023 ini dipimpin oleh Liu Biwei, Wakil Presiden Asosiasi Diplomasi Publik China, dan anggota delegasi: Dr. Jin Canrong, pakar terkenal dalam isu-isu Amerika dan hubungan China-AS serta Wang Yiwei, Ketua Profesor di Jean Monnet dan Direktur Institut Urusan Internasional di Universitas Renmin China.

Tak hanya soal isu dunia, mereka juga berbagi pandangan terhadap isu-isu di Indonesia yang menurut mereka dapat dikembangkan terutama dalam hubungan China-Indonesia. 

3 dari 4 halaman

Harapkan Hubungan China-Indonesia Tetap Stabil

Sementara itu, Dr. Jin Canrong, pakar terkenal dalam isu-isu Amerika dan hubungan China-AS, kepada Liputan6.com menyampaikan harapannya tentang hubungan China-Indonesia yang sebelumnya ia nyatakan ada peningkatan dan diharapkan terus stabil.

"Manfaat dekat dengan tetangga itu lebih menguntungkan daripada dekat dengan saudara, itu apa yang sering kami (orang china) ucapkan," kata Jin Canrong.

Ia memperkuat peran penting tetangga bagi China, Jin Canrong mengungkapkan keyakinannya bahwa tetangga-tetangga negara tersebut berharga.

"China memiliki wilayah terbesar di antara negara-negara tetangga. Jadi, secara garis besar, kita dapat membagi wilayah tetangga kita menjadi empat bagian. Salah satunya adalah Asia Tenggara. Satu lagi adalah Asia Selatan, dan satu lagi adalah Asia Tengah, kemudian Asia Timur Laut," lanjut Jin Canrong.

Dalam konteks Asia, Indonesia memiliki peran penting, dan China telah mendapat manfaat besar dalam hubungan ekonomi dengan Indonesia. Dengan populasi yang besar dan beragam sumber daya berkualitas tinggi, China percaya Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri.

Jin Canrong menggarisbawahi pentingnya industrialisasi sebagai kunci utama dalam perkembangan Indonesia. China, katanyam siap untuk memberikan dukungan dalam upaya industrialisasi Indonesia, dan ini dianggap sebagai pondasi penting untuk masa depan negara tersebut.

4 dari 4 halaman

Punya Kesan Baik Terhadap Indonesia

Liu Biwei selaku Wakil Presiden Asosiasi Diplomasi Publik China, berbagi pengalaman dengan lagu Bengawan Solo. Dia mengungkapkan, "Saat kecil, aku pernah mendengar lagu ini, dan di China, lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa China." 

Hal ini ia nyatakan telah meninggalkan kesan yang baik di pikirannya tentang Negara Indonesia.

Pada hari sebelumnya, Biwel bersama anggota lainnya mengaku mengeksplorasi hal baru di Indonesia, termasuk mencoba naik kereta Woosh. 

Woosh adalah kereta cepat Jakarta-Bandung yang namanya terinspirasi dari kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi. 

Wang Yiwei kemudian menimpali, "Woosh memiliki peran strategis dalam menyatukan Pulau Jawa, yang merupakan pusat banyak penduduk Indonesia." Dia juga menyoroti kemudahan bepergian dari satu kota ke kota lainnya dalam beberapa jam, yang menurutnya luar biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini